Mohon tunggu...
Darmanto Hadi
Darmanto Hadi Mohon Tunggu... profesional -

saya, Darmanto Hadi, lahir pada tanggal 31 Januari 1986 di salah satu kabupaten yang terletak di Bengkulu Utara, saat ini saya sedang mengembangkan karier sebagai Independent Legal Auditor dan Legal Consultant. menulis adalah hobby saya sejak saya duduk di bangku SLTA,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Untuk Sahabat (kenangan Vol II)

28 Juni 2012   00:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:28 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teruntuk kalian
Rekan Kerja sekantor

di masing bilik kerja.

Dengan penuh Cintja, kembali jari ini menari untuk sekedar menyampaikan betapa banyaknya perasan di jiwa tentang perjalanan hidup.

Rekan kerja, dahulu ketika kita terlahir sebagai manusia yang memperoleh Titel Sarjana, mungkin yang terbayang dalam benak kita adalah Pekerjaan dengan Rekan Kerja yang selalu ada setiap suka dukanya kita, atasan yang bijak dengan semua pertimbangan-pertimbangan yang terkadang membuat kita selalu nyaman terhadap perkerjaan yang kita lakukan serta mengharapkan balas jasa berupa Gaji yang suatu saat dapat membawa kita melanglang buana untuk mencapai mimpi-mimpi kita.

Lalu beranjak setelah kita dapatkan Ijazah dengan nilai IPK yang tinggi, kemudian dengan kesibukan yang sama dengan rekan Sarjana yang lain kita sibuk mengupas lebar tiap halaman media masa, jejaring internet dan informasi teman tentang lowongan kerja yang mungkin salah satu nya adalah tempat kita untuk mengembangkan ilmu.

Kita sama sekali tidak tahu dimana posisi yang akan kita dapat, berapa balas jasa yang kita terima atau mungkin kita tidak tahu sama sekali apa yang akan terjadi nanti, sama sekali tidak tahu.

Dengan senyum keberhasilan lalu kita melonjak gembira dengan suka cita 'oo Tuhan terima kasih aku telah mendapat kerja'  sambil berharap semua akan baik-baik sahaja.

kemudian berjalan beberapa minggu setelah mendapat kepastian kerja, kita masih bangga, kita masih dengan suka cita dan kita masih bicara aku bahagia, namun kemudian tidak terasa kita mulai menyela kita mulai bicara dan kita mulai beronta, ini ADALAH KETIDAKADILAN sambil terus ingin bertahan.

ya bertahan demi nafas yang mungkin sebenarnya telah berlalu jauh pergi meninggalkan raga yang  dengan keterpaksaan mencoba untuk bertahan, walau cercahaan adalah hal menyakitkan.

Inilah ku mulai cerita Teman.

Rekan Kerja yang penuh Cintja walau aku sendiri tidak tahu apakah cintja yang ku berikan akan kalian balas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun