Seo/Kim memeragakan permainan elit klasik khas Korea Selatan yang punya pertahanan sangat sulit ditembus dan tenaga kuda yang bisa main rubber game tapi tidak ngos-ngosan.
Tapi, Fajar/Fikri punya cara berbeda menghadapi mereka. Cara bermain sebagai pemain depan yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh Seo/Kim.
Fajar/Fikri tidak menghadapi Seo/Kim lewat permainan menyerang smash. Namun, mereka memaksa Seo/Kim lewat permainan cepat adu drive dan adu cepat di depan net.
Di sinilah Fajar/Fikri unggul telak. Sebagai pemain depan, mereka lebih sigap dan seolah tidak mau shuttlecock lewat dari hadangan mereka.
Yang terjadi, Fajar/Fikri menang dua game langsung 21-19, 21-14.Â
Bahkan di game kedua, Fajar/Fikri membuat Seo/Kim terlihat seperti pemain biasa karena sempat unggul sangat jauh hingga 10 poin. Sesuatu yang sangat jarang terjadi bagi Seo/Kim.
Fajar/Fikri lantas bertemu andalan China, Liang Wei Keng/Wang Chan di semifinal. Mereka adalah juara China Open 2023.
Menariknya, Liang/Wang sempat mengaku senang karena Fajar/Fikri bisa mengalahkan Seo/Kim. Sebab, selama ini, mantan ganda putra ranking 1 dunia ini sangat sulit mengalahkan Seo/Kim. Makanya mereka berpikir akan bisa ke final bila bertemu Fajar/Fikri.
Tapi, mereka tidak mengira bahwa bukan hanya Seo/Kim monster di ganda putra. Justru mereka menghadapi monster baru.
Yang terjadi, Liang/Wang dibuat tak berkutik oleh permainan cepat Fajar/Fikri. Game pertama berakhir 21-19 untuk kemenangan pasangan Indonesia.
Di game kedua, Fajar/Fikri mendominasi. Mereka unggul jauh hingga enam poin. Hingga akhirnya menang 21-17 dan melangkah ke final China Open 2025.