Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Tukang Nulis

Pernah 8 tahun bekerja menulis di media KKG (Kelompok Kompas Gramedia). The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2023. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Untuk kerja sama penulisan, saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com. Salam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Belajar Jurus Merawat Pelanggan dari Pasutri Penjahit di Sidoarjo

21 Juli 2025   08:41 Diperbarui: 23 Juli 2025   16:43 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Siroj, di ruang kerjanya yang dipenuhi tumpukan kain seragam/Foto: Hadi Santoso 

Sepekan kemarin, anak-anak merasakan hari pertama masuk sekolah. 

Bagi siswa baru, mereka berkenalan dengan lingkungan sekolah mereka yang baru. Digembleng Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang ramah. 

Begitu tagline MPLS tahun ini. Ramah. Tidak ada perundungan. Tanpa perpeloncoan.

Di banyak sekolah di Sidoarjo, Jawa Timur, MPLS sudah usai akhir pekan kemarin. Awal pekan ini, murid-murid  memulai kegiatan belajar di tahun ajaran baru. 

Tapi bagi pasangan suami istri (pasutri) Siroj dan Wati, euforia hari pertama masuk sekolah ini belum usai.

Pasutri yang berprofesi sebagai penjahit ini masih harus berjibaku dengan tumpukan lembaran kain seragam sekolah, benang, gunting, dan tentunya mesin jahit. 

Kebanjiran pesanan jahitan seragam sampai menolak orderan

Mbak Wati dan Mas Siroj, masih harus menyelesaikan orderan jahitan seragam yang dikejar deadline.  Masing-masing pemesan punya deadline sendiri-sendiri.

Jumlah orderan jahit yang mereka kerjakan memang tidak sedikit-untuk tidak mengatakan banyak.

Bahkan, saking banyaknya, mereka sampai meminta maaf karena menolak permintaan jahit baju seragam dari pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun