Sebelumnya, dengan pertimbangan kenyamanan, kami hampir selalu memesan tiket KA Eksekutif rute Stasiun Surabaya Pasar Turi menuju Jakarta Gambir dan sebaliknya. Seperti KA Argo Bromo Anggrek maupun KA Sembrani. Tapi, kali ini berbeda.
Saat berangkat mudik, kami memilih untuk memesan tiket kereta api ekonomi KA Dharmawangsa Ekspres. Berangkat malam pukul 23.00 WIB dari Surabaya Pasar Turi menuju Jakarta Pasar Senen.
Tapi, meskipun labelnya KA ekonomi, kami sekeluarga merasakan kenyamanan selama perjalanan yang menempuh jarak tempuh 719 km. Nyamannya selayaknya yang biasa kami dapatkan saat menaiki KA eksekutif.
Sebagai informasi, KA Dharmawangsa Ekspress menggunakan formasi tempat duduk 2-2 dengan kursi yang nyaman, dapat direbahkan dan diputar. Jadilah kami berempat bisa berakrab-akraban selama perjalanan. Awalnya saya duduk berduaan dengan istri. Sementara si kakak akur dengan adiknya.
Suasana di kereta juga nyaman dengan penyejuk udara dan peredam suara. Tenang. Adem.Â
Bahkan, anak-anak yang awalnya berkoar bakal tidak tidur selama perjalanan demi mabar, eh ternyata tidak seberapa lama setelah kereta melaju, mereka terlelap.
Jadilah saya dan istri berbagi tugas mendampingi mereka. Saya dengan si kakak. Mamanya dengan si adik yang merajuk manja minta dipeluk-peluk karena kedinginan.
Kenangan Sahur Bersama di Kereta Api
Sebelumnya, saya pernah beberapa kali naik kereta api malam dari Jakarta ke Surabaya atau sebaliknya. Baik semasa masih bujang saat ditugaskan bekerja di Jakarta pada 2008 silam, ataupun ketika sudah berkeluarga.
Tapi, momen mudik dengan kereta api tahun ini, sungguh nuansanya berbeda. Nuansa bulan Ramadan membuat waktu dini hari terasa seperti siang hari.Â
Meski penanda jam di kereta api menunjukkan pukul 02.00 WIB, ada banyak penumpang yang masih terjaga. Sedikit saja yang terlelap.Â