Ini menjadi pekerjaan rumah bagi Jorginho agar terus mengasah skill menendang penaltinya. Termasuk juga PR bagi Mancini untuk mulai mencari eksekutor penalti yang belum bisa ditebak.
Level motivasi tampil di kualifikasi berbeda dengan di turnamen resmi
Tampil di pertandingan kualifikasi setelah meraih gelar juara benua tentu tidak mudah. Namun, saya tidak akan menyebut pemain-pemain Italia miskin motivasi di dua pertandingan kualifikasi selama September ini.
Itu kurang tepat. Sebab, setiap pemain yang membela timnas negaranya, pasti akan termotivasi untuk menampilkan permainan terbaiknya. Sebab, bagi pemain, bisa tampil membela negara adalah pengakuan dari kualitas penampilannya sebagai pemain.
Namun, setuju atau tidak, harus diakui, level motivasi tampil di babak kualifikasi dengan tampil di turnamen resmi yang bisa meraih juara, tentu akan berbeda. Ini mungkin yang dirasakan pemain-pemain Italia.
Tampil di babak kualifikasi, pemain-pemain Italia boleh jadi tidak merasakan pertandingan "hidup atau mati" yang memacu adrenalin seperti di Euro lalu.
Apalagi, posisi Italia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 terbilang nyaman. Meski hanya meraih dua hasil imbang di dua laga September ini, Italia masih berada di puncak klasemen Grup C.
Italia terbantu oleh hasil di tiga pertandingan kualifikasi yang digelar selama Maret 2021 lalu. Kala itu, Italia menang beruntun atas Irlandia Utara, Bulgaria, dan Lithuania. Semuanya dengan skor 2-0.
Italia kini memimpin klasemen Grup C dengan raihan 11 poin, hasil dari tiga kali menang dan dua kali imbang dari 5 pertandingan.
Tapi, posisi Italia sebenarnya belum aman dari kejaran Swiss yang merupakan pesaing terkuat. Sebab, Swiss yang ada di peringkat 2 dengan 7 poin, baru memainkan 3 pertandingan.
Artinya, Swiss bisa menyalip posisi Italia. Oktober nanti, Swiss bakal melakoni dua pertandingan, sementara Italia tidak bermain. Bila Swiss meraih dua kali kemenangan, mereka bisa menyalip posisi Italia.