Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiga Alasan Italia Tak Mampu Menang di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Usai Jadi Juara Euro

6 September 2021   07:24 Diperbarui: 6 September 2021   08:19 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi pemain Italia, Jorginho, usai gagal menendang penalti. Italia bermain 0-0 dengan Swiss di kualifikasi Piala Dunia 2022/italy24news

Ada beberapa alasan yang bisa dimunculkan perihal penampilan minimalis Italia di Basel yang membuat Roberto Mancini sampai uring-uringan. Kamera sempat menangkap ekspresi Mancini saat meluapkan kekesalannya dengan mengomel di bench Italia.

Lawan sudah membaca 'jurus' Italia

Berstatus sebagai juara Piala Eropa membuat Italia menjadi "team to beat". Tim yang harus dikalahkan.

Semua lawan bakal punya motivasi ekstra untuk mengalahkan mereka. Lawan-lawan Italia pastinya mempelajari cara main anak asuh Mancini, keunggulan individu pemainnya, bahkan sampai cara menendang penalti.

Itu yang terlihat di pertandingan melawan Swiss tadi.

Sebenarnya Italia punya peluang menang. Di menit ke-52, Italia mendapatkan hadiah penalti setelah Domenico Berardi dilanggar oleh pemain Swiss.

Jorginho maju. Dia memang penendang penalti andalan Italia selain Insigne. 

Jorginho berhadapan dengan Yann Sommer, salah satu kiper yang main bagus di Piala Eropa 2020 lalu. Yang terjadi, sepakan Jorginho ke sisi kiri gawang, bisa ditangkap Sommer.

Kenapa bisa begitu?

Terlepas Jorginho mungkin kurang tenang, Sommer yang di Euro 2020 lalu juga menggagalkan tendangan penalti Kylian Mbappe, pastinya sudah bolak-balik melihat video rekaman tendangan penalti Jorginho.

Dia hafal dengan gerakan khas Jorginho yang mengangkat kaki sebelum menendang. Gerakan tipuan itu gagal menipu Sommer. Kiper berusia 32 tahun ini tidak bergerak lebih dulu mengikuti gerakan angkat kaki Jorginho. Dia menunggu untuk bergerak hingga bola ditendang. Dan dia pun berhasil mengalahkan Jorginho dalam duel one on one itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun