Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PR Sudah Diberesi, Saatnya Manchester United Juara Liga Inggris

14 Agustus 2021   15:43 Diperbarui: 14 Agustus 2021   15:45 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fan Manchester United masih menunggu Raphael Varane diumumkan ke publik/Foto: Twitter.com/Sport_Witness/Bolasport.com

Keputusan manajemen Manchester United (MU) mendatangkan bek Timnas Prancis, Raphael Varane, ibarat pedagang yang bersiap mereguk untung besar setelah menemukan solusi dari masalah pelik yang membuat usahanya sempat merugi.

Pengandaian lainnya, hadirnya Varane ibarat pengusaha wisata yang baru saja berhasil mengatasi pekerjaan rumah (PR) yang menyebabkan usaha rekreasinya sepi. Semisal sarana untuk pengunjung yang semakin oke maupun perbaikan infrastruktur menuju lokasi wisata.

Sehebat itukah Varane?

Bek berusia 28 tahun ini mungkin bukan yang terbaik di dunia. Di klubnya sebelumnya, Real Madrid, Varane malah ada di bawah bayang-bayang ketenaran Sergio Ramos.

Namun, kehadirannya akan sangat penting bagi MU untuk menghadapi kompetisi musim 2021/22. Ibarat pengandaian solusi bagi pedagang yang merugi ataupun pengusaha wisata tersebut.

Salah satu alasan yang Tim Setan Merah--julukan Manchester United gagal menjadi juara Premier League Inggris musim 2020/21 lalu adalah pertahanan mereka yang labil.

Terkadang pertahanan mereka kokoh bak tembok beton. Tapi kadang rapuh seperti sarang laba-laba.

Simak fakta berikut ini.

Dari 38 pertandingan Liga Inggris musim 2020/21 lalu, gawang Manchester United jebol 44 kali. Jumlah kemasukan gol itu paling buruk di antara tim yang finish di posisi empat besar.

Sang juara, Manchester City hanya kemasukan 32 gol. Liverpool di peringkat 3 yang kehilangan bek-bek utamanya, gawangnya kemasukan 42 gol. Chelsea yang ada di peringkat malah cuma kemasukan 36 gol.

Bahkan, MU yang finish di peringkat 2, kalah dari Arsenal dalam urusan jumlah kemasukan gol ini. Arsenal yang melempem dan terdampar di peringkat 8, selama semusim 'hanya' kemasukan 39 gol.

Karenanya, kehadiran Varane diharapkan menjadi solusi pertahanan MU. Dengan kata lain, pekerjaan rumah pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer, sudad teratasi dengan hadirnya bek pemenang Piala Dunia ini.

Menunggu Varane dimumkan ke publik

Akan menarik melihat kolaborasi Varane dengan Harry Maguire mengawal pertahanan MU.

Kita tahu, Maguire memperlihatkan penampilan yang terus membaik. Puncaknya, bek Timnas Inggris ini tampil sangat bagus di Piala Eropa 2020 pada Juni-Juli lalu. Dia bahkan masuk dalam Team of the Tournament.

Jangan lupa, pertahanan MU juga dikawal Luke Shaw dan Aaron Wan-Bissaka. Nama pertama juga tampil oke di Piala Eropa dan masuk tim terbaik turnamen. MU juga masih punya bek tengah yang kapten Timnas Swedia, Viktor Lindelof.

Namun, hingga Liga Inggris dimulai akhir pekan ini, Varane belum dikenalkan kepada publik. Situasi itu membuat sejumlah fan MU penasaran. Bahkan berharap-harap cemas.

Sebelumnya, jurnalis kondang, Fabrizio Romano yang informasinya dalam urusan transfer pemain selalu ditunggu, menyebut Varane dijadwalkan segera menjalani tes medis dan tanda tangan kontrak. Varane disebutnya bakal dikontrak MU sampai Juni 2025 mendatang.

Tentu, fan MU berharap Varane segera dikenalkan ke publik, bergabung di sesi latihan, dan tampil di pertandingan. Meski, itu tidak akan terwujud di akhir pekan ini.

Di website resmi MU, Pelatih Ole Gunnar Solskjaer menyebut beberapa hal terjadi yang menyebabkan Varane tertunda bergabung di tim. Ole menyebut isolasi dan karantina.

Karenanya, Varena meski disebut sudah berada di Manchester, dia tidak akan berada di tim saat MU memainkan laga perdana Liga Inggris musim 2021/22 pada akhir pekan ini.

"I can't say that the will be involved tomorrow. I can probably say that he won't be because he's not trained with us," ujar Ole dikutip dari manutd.com.

Sancho masuk tim melawan Leeds United

Selain Varane, MU juga mendatangkan Jadon Sancho. Pemain sayap kanan Timnas Inggris ini direkrut dari klub Jerman, Borussia Dortmund.

Tidak sedikit fan MU berharap, kehadiran Sancho yang merupakan salah satu pencetak assist produktif di Liga Jerman, bakal mempermudah para penyerang MU untuk mencetak gol.

Musim lalu, lini penyerangan MU yang diisi Anthony Martial, Marcus Rashford, Mason Greenwood, dan Edinson Cavani sebenarnya sudah oke.

Ditambah gelandang produktif seperti Bruno Fernandes. Sebanyak 73 gol tercipta. Dalam hal produktivits MU hanya kalah dari Manchester City (83 gol).

Kini, dengan hadirnya Sancho, Cavani yang menjadi targetman, tentu berharap akan semakin dimanja dengan umpan-umpan yang "siap makan".

Solskjaer menyebut Sancho dalam kondisi bagus. Pemain yang bakal memakai kostum bernomor 25 ini disebutnya mengesankan dalam sesi latihan. Karenanya, Sancho akan masuk tim untuk laga perdana.

"Dia akan masuk dalam skuad. Tapi saya tidak bisa katakan apakah dia akan bermain sejak awal atau tidak," jelas Ole Solskjaer.

MU tidak lagi juara liga sejak ditinggal Sir Alex Ferguson

Manchester United akan mengawali 'kampanye' memburu gelar Liga Inggris dengan menghadapi Leeds United di Old Trafford, Sabtu (14/8).

Bukan pertandingan awal musim yang mudah. Sebab, Leeds United yang dilatih pelatih senior asal Argentina, Marcelo Bielsa, juga tampil solid di musim lalu.

Namun, dengan komposisi tim yang dimiliki MU di musim 2021/22 ini, Tim Setan Merah seharusnya bisa bersaing memperebutkan gelar juara.

Kolaborasi Maguire-Varane dan juga pengaruh kehadiran Jadon Sancho itu diharapkan bisa mewarnai penampilan MU di musim 2021/22.

Termasuk gelandang asal Belanda, Donny van de Beek yang musim lalu nyaris tidak terlihat, musim ini sangat termotivasi untuk tampil lebih bagus.

Belum lagi kolaborasi Paul Pogba dan Bruno Fernandes yang sudah terbukti sehati di musim lalu.

Barisan lini tengah yang dimiliki MU, bisa dibilang berisikan pemain-pemain level elit. Seharusnya itu menjadikan MU tim yang ditakuti.

Fan MU tentu sudah merindu melihat The Reds Devils bisa kembali juara Liga Inggris. Sebab, sudah delapan musim, MU yang merupakan tim paling sering juara Liga Inggris, tidak pernah lagi mengangkat trofi Premier League.

Kali terakhir MU juara Liga Inggris di musim 2012/13 atau di musim terakhir Sir Alex Ferguson melatih. Setelah Sir Alex pensiun, MU seolah lupa jalan menuju juara.

Mungkinkah musim 2020/21 ini giliran MU juara?

Setelah sejumlah pekerjaan rumah di musim lalu sudah diberesi, MU seharusnya bisa bersaing memperebutkan gelar. Usai musim lalu menjadi runner-up, fan MU tentu berharap musim ini juara. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun