Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Beda Gaya Manchester United dan Manchester City Sambut Liga Inggris

8 Agustus 2021   09:38 Diperbarui: 8 Agustus 2021   15:58 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bruno Fernandes merayakan gol ketiga Manchester United ke gawang Everton di Old Trafford (7/8).Foto: Jan Kruger/Getty Images

Malah, dulu sempat muncul mitos bahwa tim yang juara Community Shield tidak akan bisa juara liga. Fan sejati Manchester United (MU) pasti ingat, tim mereka pernah kalah empat kali beruntun di Community Shield pada 1998-2001.

Yang terjadi di tahun itu, MU malah tampil sebagai juara Liga Inggris tiga kali beruntun selama periode itu. Yakni juara musim 1998/99 (treble winners), 1999/20, dan 2000/01.

Karena memang, untuk menang di satu pertandingan seperti di Community Shield dan menjadi juara di kompetisi panjang yang harus memainkan 38 pertandingan selama berbulan-bulan, jelas sangat berbeda.

Untuk bisa juara di kompetisi yang panjang, sebuah tim tidak hanya bisa mengandalkan peruntungan menang. Namun, mereka harus benar-benar tampil konsisten bagus sepanjang kompetisi.

Pendek kata, kekalahan di laga Community Shield itu tidak bisa dijadikan ukuran bagaimana kekuatan City di musim 2021/22. Termasuk belum bisa menjadi paramater untuk menilai penampilan Grealish. Lha wong baru satu laga.

Manchester United kalahkan Everton 4-0

Bila Manchester City kalah, Manchester United (MU) meraih hasil sempurna dalam pemanasan terakhir menyambut Liga Inggris 2020/21. United menang besar, 4-0 atas Everton dalam laga uji coba di Old Trafford yang disaksikan ribuan fan mereka.

Empat gol kemenangan MU, tiga di antaranya tercipta di babak pertama lewat Mason Greenwood di menit ke-8, heading keras Harry Maguire di menit ke-15, dan tendangan bebas Bruno Fernandes di menit ke-29. MU menambah satu gol di babak kedua lewat Diogo Dalot di menit ke-92.

Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer belum memainkan pemain-pemain barunya. Tapi memang, Solskjaer tampak sangat serius menghadapi laga ini demi meraih kemenangan dan menaikkan semangat tempur anak asuhnya. Dia memainkan starting XI top dalam skema 4-2-3-1.

Ole Solskjaer memainkan kiper David de Gea dan kwartet Maguire, Viktor Lindelof, Luke Shaw, dan Aaron Wan-Bissaka di lini belakang.

Lalu Nemanja Matic dan Donny van de Beek diplot sebagai dua gelandang bertahan. Tiga gelandang serang diisi Bruno, Greenwood dan Daniel James. Sementara Anthony Martial diplot sebagai penyerang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun