Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Begini Cara Saya Mengapresiasi Teman yang Menulis Buku

25 Juni 2021   16:57 Diperbarui: 25 Juni 2021   17:12 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengapresiasi kawan yang menulis buku. Di antaranya dengan membeli bukunya. Bukan meminta/Foto ilustrasi buku: Kompas.com

Karenanya, saya kurang senang ketika ada kawan yang dengan santainya berujar, "aku temenmu lho, boleh dong dikirimi satu bukunya" di kolom komentar akun sosmed teman yang woro-woro bukunya lahir.

Sebab, saya paham bagaimana rasanya berproses menulis buku. Lelah. Pegal pikiran. Mata juga panas karena kelamaan berkencan dengan laptop.

Bahkan dulu, ketika menulis buku pertama dan kedua di tahun 2013 dan 2014, saya sampai sakit thypus. Mungkin karena efek keseringan begadang memberesi naskah buku.

Pendek kata, perjuangan untuk menulis buku itu tidak mudah. Jadi, sudah seharusnya, karya mereka dihargai. Caranya ya dengan membeli buku mereka.

Dengan membeli buku, kita juga ikut mendukung industri perbukuan. Industri seni kreatif. Khususnya di bidang sastra. Kita memberikan apresiasi untuk hasil kerja banyak orang.

Sebab, proses lahirnya buku bukan hanya hasil kerja penulis. Ada juga peran perancang sampul, tata letak halaman, tim editing, dan juga penerbit. Ada perputaran rezeki.

Jadi, setop meminta bila ada teman yang menulis buku. Toh, harga bukunya relatif terjangkau. Demi menghargai buku ini, saya sengaja menghindari kata mahal atau murah.

Cara lain mengapresiasi teman yang menulis buku

Selain membeli, apresiasi yang bisa diberikan untuk teman yang menulis buku ya dengan membaca bukunya. Jadi tidak sebatas membeli tapi bukunya ditaruh begitu saja.

Seorang penulis buku tentu berharap tulisannya bisa dibaca dan dinikmati banyak orang. Mereka bukan hanya mengharap fee dari hasil penjualan buku.

Sebab, tidak sedikit penulis yang menjadikan buku karyanya sebagai cara untuk membangun personal branding dirinya. Cara untuk mengenalkan siapa dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun