Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nyaris Tersingkir, Jerman Bangkit di Enam Menit Terakhir

24 Juni 2021   05:31 Diperbarui: 24 Juni 2021   09:50 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leon Goretzka merayakan gol yang membuat Jerman menyamakan skor 2-2 melawan Hungaria. Jerman sempat tertinggal dua kali sebelum bangkit di menit akhir/Foto: https://www.galvnews.com/

Laga terakhir penyisihan Euro 2020 di Grup F dini hari tadi berakhir "happy ending".

Akhir yang bahagia. Setidaknya bagi para penikmat sepak bola yang mengharapkan Prancis, Jerman, dan Portugal lolos ke babak 16 besar.

Benar. Tiga tim yang masuk favorit juara itu akhirnya lolos ke babak knock out seiring hasil yang mereka raih di laga terakhir, Kamis (24/6) dini hari tadi.

Meski, ribuan suporter mereka yang hadir langsung di stadion, sempat merasakan 'olahraga jantung'. Dag dig dug.

Mereka sempat dibayangi kecemasan tingkat tinggi kalau-kalau timnas mereka terhenti di fase grup. Utamanya fan Jerman.

Jerman nyaris kalah di rumah sendiri

Ya, Jerman yang bermain di depan suporter mereka di Allianz Arena, memang nyaris tersingkir.

Mereka sempat dua kali tertinggal dari Hungaria. Lantas, mereka memperlihatkan mentalitas sebagai tim pantang menyerah.

Jerman yang sejatinya hanya membutuhkan hasil imbang di laga itu, malah melakoni pertandingan yang tidak nyaman. Toni Kroos dan kawan-kawannya bahkan mengalami tekanan mental sepanjang pertandingan.

Hungaria sempat unggul cepat di menit ke-11 lewat gol diving header Adam Szalai. Penyerang senior berusia 33 tahun ini memang paham cara menghadapi bek-bek Jerman karena sejak tahun 2010 bermain di Bundesliga Jerman.

Keunggulan Hungaria 1-0 itu bertahan hingga akhir babak pertama.

Di babak kedua, Pelatih Jerman, Joachim Loew memasukkan Leon Goretzka untuk menggantikan Ilkay Gundogan di menit ke-58. Gundogan sebelumnya sudah diganjar kartu kuning. Berisiko jika dia terus bermain.

Namun, lebih dari itu, Loew ingin Goretzka bertandem dengan Joshua Kimmich, pasangan sehatinya di Bayern Munchen.

Di menit ke-66, suporter di Allianz Arena bersorak kala Jerman menyamakan skor lewat gol Kai Havertz. Skor berubah 1-1.

Namun, sorak sorai itu hanya berlangsung singkat. Sebab, dua menit kemudian, Hungaria kembali unggul. Adam Sazlai kembali membuat teror di pertahanan Jerman. Dia membuat assist untuk gol Andras Schafer.

Tekanan bagi Jerman kian besar. Sebab, jika skor 1-2 itu tidak berubah hingga akhir laga, maka Jerman bakal tersingkir. 

Hungaria yang akan lolos. Apalagi, di waktu bersamaan laga Prancis-Portugal berjalan 'damai' karena skor masih 2-2.

Yang terjadi kemudian, enam menit jelang laga usai, Jerman yang terus menggempur pertahanan Hungaria, bisa menyamakan skor. Berawal dari keribetan di pertahanan Hungaria, Goretzka melesakkan bola liar ke gawang Hungaria. Gol. Skor pun berubah jadi 2-2.

Jerman kembali di atas angin. Sebab, hasil imbang itu sudah cukup untuk membawa Jerman lolos ke babak 16 besar.

Namun, ketegangan belum usai. Sebab, Hungaria belum menyerah. Masih ada enam menit plus tambahan waktu. Andai Hungaria bisa mencetak gol di menit akhir, bakal patah hati lah ribuan suporter Jerman.

Toh, Jerman dengan pengalamannya, bisa mengatasi situasi seperti itu. Jerman bisa mempertahankan skor. Jerman pun lolos.

Andai gagal lolos, itu akan menjadi pukulan telak beruntun bagi Timnas Jerman. Sebab, di Piala Dunia 2018 lalu, Jerman juga gagal lolos ke babak knock out. Mereka jadi juru kunci di fase grup usai dikalahkan Korea Selatan di laga terakhir.

Sementara bagi Hungaria, meski gagal lolos, mereka mengakhiri turnamen dengan kepala tegak. Hungaria nyaris mengalahkan Jerman. sebelumnya, mereka menahan juara dunia Prancis. Juga, sempat mengimbangi Portugal sebelum kalah di menit-menit akhir.

Portugal bermain 2-2 dengan Prancis

Sementara di Budapest, ketegangan juga dirasakan suporter Portugal sepanjang pertandingan. Sebab, laga di Puskas Arena itu menentukan lolos tidaknya Portugal ke babak 16 besar.

Portugal yang butuh tidak kalah, sempat unggul lewat penalti Cristiano Ronaldo di menit ke-31. Prancis menyamakan skor 1-1 di akhir babak pertama lewat Karim Benzema, juga lewat penalti.

Benzema yang lama tidak tampil membela Prancis, membawa negaranya berbalik unggul di menit ke-47. Kali ini lewat gol open play.

Namun, di menit ke-60, Ronaldo kembali menuntaskan 'hadiah' penalti untuk menyamakan skor 2-2.

Di 30 menit terakhir, ketegangan melanda Portugal. Prancis mengurung pertahanan mereka. Sementara Portugal terlihat berupaya mengamankan skor imbang dengan memainkan dan memperlambat aliran bola. Laga pun berakhir dengan skor 2-2.

Happy ending kedua tim Seperti halnya Ronaldo yang terekspos kamera nampak tersenyum puas kala menggandeng Benzema, mantan tandemnya di Real Madrid seusai pertandingan.

Dua gol yang dicetak Ronaldo itu membuatnya kini memimpin daftar top skor Piala Eropa 2020 dengan raihan 5 gol. Tiga di antaranya tercipta dari titik penalti.

Selama lima kali berpartisipasi di Piala Eropa, ini jumlah gol terbanyak Ronaldo dalam satu turnamen. Sebelumnya, maksimal CR7--inisial Ronaldo, mencetak 3 gol di satu turnamen Euro.

Jerman bertemu Inggris, Portugal bersua Belgia di babak 16 besar

Kombinasi hasil di Munich dan Budpaest itu membuat Prancis, Portugal, dan Jerman lolos ke babak 16 besar.

Prancis tampil menjadi juara Grup F, Jerman menjadi runner-up. Sementara Portugal lolos sebagai salah satu dari empat tim peringkat tiga terbaik.

Itu merupakan harapan sebagian besar penikmat sepak bola yang memang berharap ketiganya bisa lolos. Dengan begitu, babak 16 besar Piala Eropa bakal semakin seru.

Menariknya, di babak 16 besar, Jerman dan Portugal bakal melakoni laga dashyat.

Sebagai runner-up, Jerman bertemu juara Grup D, yakni Inggris. Ini merupakan laga klasik. Ada banyak cerita rivalitas pertemuan Inggris-Jerman di Piala Eropa.

Salah satu laga yang paling dikenang adalah saat Jerman mengalahkan Inggris lewat adu penalti di semifinal Piala Eropa 1996. Kala itu, Inggris menjadi tuan rumah.

Nah, pertemuan Inggris dan Jerman pada 29 Juni tersebut akan kembali dimainkan di Wembley. Sebagai juara grup, Inggris akan menjadi tuan rumah. Tentu itu akan memberikan keuntungan bagi Harry Kane dan kawan-kawannya.

Sementara Portugal bertemu juara Grup B, yakni Belgia. Laga ini digelar di Sevilla, Spanyol pada 27 Juni mendatang.

Akan menarik melihat Ronaldo kembali beradu tajam dengan Romelu Lukaku. Seperti persaingan mereka di level klub di Liga Italia. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun