Di babak kedua, Pelatih Jerman, Joachim Loew memasukkan Leon Goretzka untuk menggantikan Ilkay Gundogan di menit ke-58. Gundogan sebelumnya sudah diganjar kartu kuning. Berisiko jika dia terus bermain.
Namun, lebih dari itu, Loew ingin Goretzka bertandem dengan Joshua Kimmich, pasangan sehatinya di Bayern Munchen.
Di menit ke-66, suporter di Allianz Arena bersorak kala Jerman menyamakan skor lewat gol Kai Havertz. Skor berubah 1-1.
Namun, sorak sorai itu hanya berlangsung singkat. Sebab, dua menit kemudian, Hungaria kembali unggul. Adam Sazlai kembali membuat teror di pertahanan Jerman. Dia membuat assist untuk gol Andras Schafer.
Tekanan bagi Jerman kian besar. Sebab, jika skor 1-2 itu tidak berubah hingga akhir laga, maka Jerman bakal tersingkir.Â
Hungaria yang akan lolos. Apalagi, di waktu bersamaan laga Prancis-Portugal berjalan 'damai' karena skor masih 2-2.
Yang terjadi kemudian, enam menit jelang laga usai, Jerman yang terus menggempur pertahanan Hungaria, bisa menyamakan skor. Berawal dari keribetan di pertahanan Hungaria, Goretzka melesakkan bola liar ke gawang Hungaria. Gol. Skor pun berubah jadi 2-2.
Jerman kembali di atas angin. Sebab, hasil imbang itu sudah cukup untuk membawa Jerman lolos ke babak 16 besar.
Namun, ketegangan belum usai. Sebab, Hungaria belum menyerah. Masih ada enam menit plus tambahan waktu. Andai Hungaria bisa mencetak gol di menit akhir, bakal patah hati lah ribuan suporter Jerman.
Toh, Jerman dengan pengalamannya, bisa mengatasi situasi seperti itu. Jerman bisa mempertahankan skor. Jerman pun lolos.
Andai gagal lolos, itu akan menjadi pukulan telak beruntun bagi Timnas Jerman. Sebab, di Piala Dunia 2018 lalu, Jerman juga gagal lolos ke babak knock out. Mereka jadi juru kunci di fase grup usai dikalahkan Korea Selatan di laga terakhir.