Lalu, mengapa Bruno Fernandes mencuat?
Bagaimanapun, terlepas dari penampilan yang labil di beberapa musim terakhir, termasuk di musim ini, United tetaplah klub top di Inggris. Karenanya, kedatangan Bruno langsung di-blow media-media di Inggris.
Ekspektasi kepadanya langsung tinggi. Maklum, di putaran pertama Liga Inggris, Manchester United memang tidak punya pemain kreatif di lini tengah. Ditambah kompleksitas masalah yang dialami Paul Pogba sehingga membuatnya tidak rutin tampil.
Fans Tim Setan Merah--julukan United, rindu pada pemain tengah yang bisa mengatur tempo. Pemain yang paham, kapan mempercepat atau melambatkan permainan. Pemain yang bisa memberikan operan kunci (assist). Juga mampu mencetak gol dari lini tengah ketika lini depan buntu.
Rasa penasaran pada Bruno Fernandes semakin membuncah tatkala dia dipercaya mengenakan kostum bernomor 18. Pecinta United pasti langsung paham, kostum nomor 18 itu dulunya milik siapa.
Ya, kostum nomor 18 adalah salah satu 'nomor keramat' di United. Dulu, nomor itu identik dengan Paul Scholes. Salah satu gelandang serang dengan kemampuan paling komplet di masanya. Bahkan, dua gelandang top Barcelona, Xavi dan Andres Iniesta, mengaku bertumbuh dengan mengcopy paste cara Scholes bermain.
Karenanya, dengan Bruno memakai jersey nomor 18, ingatan pada Paul Scholes kembali muncul. Bukan hanya ingatan. Fans United pastinya berharap, Bruno Fernandes bisa menjadi "Paul Scholes baru". Â
Siapa Bruno Fernandes?
Bruno Fernandes lahir di Maia pada 8 September 1994. Maia hanya berjarak 11 kilometer dari Porto, kota terbesar kedua di Portugal. Seperti kebanyakan bocah Portugal, dia sudah akrab dengan sepak bola sejak kecil.
Di usia 8 tahun, dia belajar sepak bola di klub lokal, Infesta. Dua tahun di Infesta, dia lantas berpindah ke Boavista pada 2004. Di klub inilah, selama 8 tahun, Bruno mengasah kemampuan bermain bolanya.