Bahwa, selama ini, dalam konteks memburu gelar Liga Inggris, Liverpool seperti selalu berada di dekat lubang hitam. Setiap musim demi musim, mereka selalu tertarik masuk ke dalamnya. Mengulang cerita masa lalu. Mereka tak mampu move on dari kegagalan masa lalu.
Musim lalu menjadi contoh nyata betapa Liverpool masih belum mampu lepas dari daya tarik "black hole" itu. Lubang hitam bernama "tidak pernah juara Liga Inggris sejak tahun 1990".
Liverpool--tim juara 18 kali Liga Inggris--sebenarnya sudah berjalan di "rel yang benar" menuju panggung juara. Jelang akhir tahun 2018, mereka jadi juara setengah musim. Mereka juga sempat menjauh dari kejaran Manchester City.
Namun, yang terjadi kemudian, Liverpool meraih serangkaian hasil imbang selama periode Januari hingga Maret. Pada akhirnya, di akhir musim, Liverpool hanya finish di urutan dua (97 poin) dengan selisih 1 poin dari City (98). Ironis.
Gagal juara dalam 19 musim beruntun itulah yang membuat Liverpool acapkali jadi sasaran perundungan. Ada banyak meme menyindir Liverpool yang tak pernah juara di era Premier League (dimulainya musim 1991/92).
Liverpool kini menemukan "rantai yang hilang"
Situasi di awal musim lalu kembali berulang di Premier League musim ini. Liverpool langsung berlari kencang menuju "garis finis" alias juara.Â
Mereka kini memimpin klasemen. Dari 11 pertandingan, Liverpool belum pernah kalah. Menang 10 kali dan imbang sekali.
Namun, di Premier musim ini, Liverpool sepertinya bisa mengubah cerita pilu musim lalu. The Reds sepertinya sudah bisa menjauh dari "lubang hitam." Tim asuhan Juergen Klopp ini kini sudah berkaca dari kegagalan masa lalu.
Parameternya, Liverpool di Premier League musim ini, beberapa kali mampu mengubah kemungkinan hasil imbang menjadi kemenangan. Termasuk mengubah kemungkinan kalah menjadi imbang.Â
Ya, ketika laga sepertinya akan berakhir imbang, Liverpool justru mampu meraih kemenangan dramatis yang tentunya berujung raihan 3 poin.
Itu terjadi saat Liverpool menang di markas Sheffield United pada 28 September lalu. Liverpool tampil kurang apik, imbas fokus yang terbelah jelang main di Liga Champions tiga hari kemudian. Laga sepertinya akan berakhir 0-0. Namun, Si Merah ternyata menang 1-0 lewat gol Georginio Wijnaldum di menit ke-70.