Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liverpool yang Kini Bisa "Bercermin" dari Masa Lalu

3 November 2019   07:47 Diperbarui: 3 November 2019   09:01 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liverpool meraih kemenangan dramatis lewat dua gol di menit-menit akhir saat mengalahkan tuan rumah Aston Villa 1-2 di laga pekan ke-11 Liga Inggris, Sabtu (2/11) tadi malam/Foto: Birminghammail.co.uk

Termasuk kemenangan dramatis atas Leicester City pada 5 Oktober lalu. Laga di Anfield itu sepertinya akan berakhir 1-1 setelah tim tamu mencetak gol penyama di menit ke-80. Namun, di menit ke-95, Liverpool mendapatkan penalti yang dieksekusi sempurna oleh James Milner.

Lalu saat bertamu ke Old Trafford, Liverpool sepertinya akan kalah. Hingga menit ke-80, mereka tertinggal. Toh, Adam Lallana bisa mencetak gol penyama di menit ke-85 untuk memaksakan hasil 1-1. Itu satu-satunya hasil imbang Liverpool di Premier League musim ini.

Dan, akhir Oktober lalu, Liverpool juga mampu come back setelah sempat tertinggal 0-1 di detik 40 saat menjamu Tottenham. Liverpool akhirnya menang 2-1 lewat dua gol di babak kedua di laga ulangan final Liga Champions 2019 itu.

Pendek kata, Liverpool musim ini telah menemukan "missing link'"alias kepingan rantai yang terputus dalam cerita penampilan mereka di 19 tahun terakhir Liga Inggris. 

Kepingan rantai itu bernama "mental pemenang". Mereka kini sulit dikalahkan. Lebih tepatnya, mereka kini tidak mau hanya meraih hasil imbang. Apalagi kalah. Meski tertinggal lebih dulu. Meski laga tersisa beberapa menit.

Kemenangan dramatis di Villa Park, pertanda Liverpool bisa menjauh dari "black hole" masa lalu
Nah, tadi malam, Liverpool kembali memamerkan mental pemenang yang mereka miliki saat menghadapi tuan rumah, Aston Villa. Bahkan, kali ini lebih dramatis dibanding laga-laga sebelumnya. Saya merasakan langsung betapa dramatisnya laga ini.

Bayangkan, hingga lima menit jelang laga berakhir, Liverpool masih tertinggal 1-0 di Villa Park. Kekalahan pertama mereka di Premier League musim ini, seolah sudah di depan mata.

Sementara di tempat lain, di waktu yang sama, tim pesaing, Manchester City yang di babak pertama juga tertinggal 0-1 dari tamunya Southampton, sudah membalik skor jadi 2-1. 

Bila itu bertahan, maka jarak enam poin Liverpool dengan City, akan terpangkas jadi 3 poin. Padahal, pekan depan, kedua tim akan bertemu di Anfield yang bukan tidak mungkin poin Liverpool bisa disamakan City.  

Saya yang memantau jalannya laga di Villa Park dari live score sembari melihat alur aliran bola dari pemain ke pemain lainnya, sudah membayangkan kemungkinan itu. Meski, saya masih punya keyakinan--tepatnya harapan, Liverpool bisa menyamakan skor.

Setelah bertahun-tahun merasa biasa saja melihat sepak bola, entah kenapa kini malah ikut deg-degan kala melihat Liverpool bermain. Ah, sejak kapan, saya yang Milanisti, mencintai klub yang pada 2005 silam, saya benci setengah mati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun