Lantas, Ox Chamberlain dimasukkan menggantikan Salah dan Divock Origi menggantikan Wijnaldum di menit ke-65. Plus, masuknya Naby Keita di menit ke-84 menggantikan Adam Llalana. Kaki-kaki segar inilah yang perlahan mengubah wajah Liverpool di laga itu.Â
Ox dengan kemampuan shooting jarak jauh. Lantas Mane bertukar posisi ke sisi kanan. Pada akhirnya, Klopp menyebut "keberuntungan" memihak timnya.
"Kami hanya perlu mencoba mencetak gol. Kami tahu, come back itu selalu mungkin terjadi. Lantas, terjadilah gol Robbo dan Sadio. Kami mungkin beruntung. Aston Villa mungkin merasa layak mendapatkan poin. Tapi, terkadang begitulah cerita sepak bola," ujar Klopp dikutip dari www.liverpoolfc.com. Â
Pekan depan, Liverpool akan menjamu Manchester City di Anfield pada pekan ke-12 Liga Inggris. Pertandingan krusial. Sebab, bila menang, Liverpool akan unggul 9 poin dari City.Â
Di kompetisi seketat Liga Inggris, jarak 9 poin itu selisih yang jauh. Ya, andai Liverpool bisa mengalahkan City. Andai mereka konsisten mengubah kemungkinan hasil imbang menjadi menang di pekan-pekan ke depan, fans Liverpool boleh berharap. Bahwa, Liverpool akan bisa juara Premier League musim ini.
Saya selalu percaya, mereka yang pernah gagal, tidak selamanya akan menjadi pecundang. Selama bisa bercermin dari masa lalu dan melakukan instropeksi apa yang salah, lantas mengubah apa yang menjadi kelemahan, mereka juga berhak sukses. Â
Liverpool pun musim ini begitu. Mereka sepertinya sudah berkaca dari masa lalu yang bak cermin yang bisa dilihat. Berkaca lantas bertekad untuk tidak akan kembali masuk ke "black hole" (mengulang kesalahan) seperti musim lalu. Salam. Â