Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Jalan Terjal Tunggal Indonesia Menuju Asian Games 2018

23 Juni 2018   21:50 Diperbarui: 23 Juni 2018   22:10 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunggal putra Indonesia, (dari kiri ke kanan) Anthony Ginting, Ihsan Maulana Mustofa dan Jonatan Christie hadapi jalan terjal menuju Asian Games 2018/Foto: juara.bolasport.com

Sementara Fitriani juga harus bertemu lawan berat di round 1 Malaysia Open 2018. Fitriani akan menghadapi unggulan 7 asal Korea, Sung Ji Hyun. Meski belum meraih gelar di tahun ini, Sung Ji-hyun telah meraih medali perunggu di Kejuaraan Asia 2018. Itu menjadi bukti kualitas pemain berusia 26 tahun ini.

Pertemuan Fitri-Sung Ji-hyun ini akan menjadi ulangan pertemuan di German Open pada Maret 2018 lalu. Kala itu, Fitriani berjumpa Sung ji-hyun di babak pertama German Open 2018. Hasilnya, Fitri takluk 12-21, 16-21.

Kembali hadapi "jadwal horor" di Indonesia Open 2018

Menariknya, setelah Malaysia Open 2018, pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia akan langsung tampil di Indonesia Open 2018 di awal Juli. Dan, kebetulan, beberapa tunggal Indonesia kembali bertemu lawan kelas berat. Jojo akan bertemu Axelsen di round 1. Sementara di tunggal putri, Fitriani bertemu Ratchanok Intanon dan Dinar Dyah bertemu Saina Nehwal.  

Jadwal horor di putaran pertama Malaysia Open dan Indonesia Open 2018 itu tentu saja tidak menguntungkan bagi pemain-pemain tunggal Indonesia. Sebab, akan berat untuk melaju ke putaran dua. Namun, bila dianggap sebagai pemanasan menuju Asian Games, jadwal ini sungguh bagus untuk menempa kualitas diri.

Anggap saja tunggal Indonesia tengah menapaki jalan terjal penuh bebatuan. Risikonya, pemain bisa terjatuh dan terjungkal. Namun, bila berhasil melewati jalan terjal itu, mereka akan bisa sampai di puncak gunung dan melihat panorama indah.

Ya, bertemu lawan tangguh di turnamen perorangan akan bagus bagi pemain-pemain Indonesia demi bisa tampil maksimal di Asian Games. Kalaupun gagal sekarang, pemain bisa mengevaluasi penampilan dan belajar dari kesalahan demi perbaikan. Dan bila berhasil mengalahkan pemain-pemain top, mereka akan terbiasa tahu jalan ketika melewati 'jalan terjal' demi sampai di puncak. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun