Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyelami Arti Syukur: Jalan Menuju Ridha Ilahi

11 Maret 2024   00:01 Diperbarui: 11 Maret 2024   00:15 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bersyukurlah atas nikmat yang diberikan, dan bersabarlah dalam menghadapi cobaan, maka engkau akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat."

Dalam perjalanan hidup manusia, tidak ada satupun yang luput dari cobaan dan ujian yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Cobaan dan ujian ini bukan semata-mata untuk menyiksa atau menyusahkan makhluk-Nya, melainkan sebagai bentuk kasih sayang dan kehendak-Nya untuk menguji sejauh mana keimanan dan ketaqwaan hamba-hamba-Nya. 

Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Quran, "Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, 'Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun' (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)." (QS. Al-Baqarah: 155-156)

Dalam menghadapi cobaan dan ujian ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala menuntut konsekuensi dari setiap hamba-Nya. Ketika diberi kesenangan dan nikmat, maka konsekuensinya adalah bersyukur. Sedangkan ketika diberi kesusahan dan cobaan, maka konsekuensinya adalah bersabar. Syukur dan sabar inilah yang akan menentukan kualitas keimanan dan ketaqwaan seorang hamba kepada Allah Azza wa Jalla.

Syukur merupakan pangkal iman yang dibangun di atas tiga rukun. Pertama, pengakuan hati bahwa semua nikmat yang diberikan kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, pada hakikatnya berasal dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tidak ada satu nikmat pun yang datang dengan sendirinya atau berasal dari selain Allah. Kedua, menampakkan nikmat tersebut dengan menyanjung dan memuji Allah atas nikmat-nikmat yang diberikan. Ini dapat dilakukan dengan lisan, perbuatan, maupun dalam bentuk tulisan. Ketiga, menggunakan nikmat tersebut untuk taat dan beribadah dengan benar hanya kepada Allah Azza wa Jalla.

Bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah merupakan kunci untuk mendapatkan nikmat yang lebih banyak lagi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'" (QS. Ibrahim: 7) Dengan bersyukur, kita tidak hanya memperlihatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, tetapi juga membuka pintu untuk menerima lebih banyak nikmat dan keberkahan dari-Nya.

Di sisi lain, ketika dihadapkan dengan kesusahan dan cobaan, Allah Azza wa Jalla menuntut hamba-Nya untuk bersabar. Kesabaran merupakan benteng pertahanan seorang mukmin dalam menghadapi segala macam ujian dan musibah. Dengan bersabar, seorang hamba menunjukkan keteguhan imannya kepada Allah dan menerima segala ketentuan-Nya dengan lapang dada. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." (QS. Ali Imran: 200)

Kesabaran tidak hanya diperlukan dalam menghadapi cobaan dan musibah, tetapi juga dalam menjalankan ibadah dan ketaatan kepada Allah. Seorang mukmin yang sabar akan istiqamah dalam menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, meskipun terdapat banyak godaan dan rintangan yang menghadang. Dengan kesabaran inilah, seorang hamba dapat meraih derajat yang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dalam hidup ini, cobaan dan ujian akan selalu datang silih berganti. Terkadang datang dalam bentuk kesenangan dan nikmat, terkadang datang dalam bentuk kesusahan dan musibah. Namun, dengan bersyukur atas nikmat yang diberikan dan bersabar dalam menghadapi cobaan, seorang hamba akan mampu menjalani kehidupan ini dengan penuh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Azza wa Jalla.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun