Penulis: Barus Gwend Esther Ameylia - 113251193Â
Nama Mohammad Yamin kerap muncul di buku-buku sejarah. Namun berbeda dengan tokoh-tokoh seperti Soekarno dan Hatta, ia sering dicap keras kepala, terlalu percaya diri, dan suka berbeda pendapat. Citra tersebut membuatnya kurang populer pada masanya hingga masa kini. Walaupun begitu banyak gagasan dan langkah yang dilakukannya justru menjadi fondasi penting bagi bangsa Indonesia. Dengan kata lain, meski tidak populer, tanpa Mohammad Yamin Indonesia yang kita lihat sekarang ini bisa saja berbeda.
Bahasa Persatuan yang Berawal dari Keberanian
Di masa ketika Bahasa Belanda menjadi simbol status sosial, Mohammad Yamin justru memilih menulis dalam bahasa Melayu. Pilihan ini bukan sekadar kebiasaan melainkan merupakan sikap politik. Ia percaya bahwa bahasa bisa menjadi alat pemersatu bangsa yang terjajah. Tahun 1920-an ia aktif menulis puisi dan esai dalam bahasa Melayu di berbagai media termasuk kumpulan sajak Tanah Air (1922). Â Langkah ini terlihat kecil, tetapi dampaknya besar. Bahasa Melayu tidak lagi sebatas bahasa percakapan, melainkan juga bahasa pengetahuan dan kebangsaan. Â Mohammad Yamin seolah mengirim pesan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki bahasa bersama. Inilah salah satu fondasi yang menguatkan Sumpah Pemuda 1928 di mana bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa persatuan.
Menolak Penggabungan Organisasi Pemuda
Menjelang sumpah pemuda, gagasan untuk menyatukan organisasi-organisasi pemuda dalam satu wadah yang sama semakin kuat. Banyak tokoh yang percaya bahwa hanya dengan satu organisasi, gerakan-gerakan yang dilakukan akan bertambah kuat dan solid. Namun Mohammad Yamin menolak, ia berpendapat bahwa setiap organisasi pemuda dengan latar belakang kedaerahan justru harus dipertahankan karena keberagaman adalah sebuah kekuatan. Pandangan inilah yang membuat Mohammad Yamin dicap keras kepala.
Persatuan bukan berarti menghapus identitas lokal, melainkan menemukan titik tengah di tengah perbedaan. Jika semua organisasi dipaksa melebur menjadi satu, kemungkinan besar muncul dominasi dari kelompok tertentu. Dengan mempertahankan keberagaman organisasi, jalan menuju persatuan tetap terbuka tanpa mengorbankan identitas masing-masing. Dedikasi Mohammad Yamin dalam perdebatan ini sering kali lupa disebutkan. Padahal sikapnya memberi peringatan penting bahwa persatuan Indonesia harus bersifat inklusif, bukan seragam. Tanpa peringatan semacam ini, mungkin narasi Sumpah Pemuda akan terlalu menekankan keseragaman dan menyingkirkan keberagaman lokal.
Keputusan Politik yang Berisiko
Dalam perjalanan karier politiknya, Mohammad Yamin juga kerap memilih langkah yang mengundang kontroversi. Saat ia menjabat sebagai Menteri Kehakiman, ia pernah memutuskan membebaskan sejumlah tahanan politik yang dicap sebagai komunis. Pada saat itu banyak kecurigaan muncul terhadap paham komunis, hal itu membuat keputusannya dianggap berbahaya. Namun dari sudut pandang Mohammad Yamin, hukum harus menegakkan keadilan dan bukan sekadar alat politik. Pilihannya tentu saja menimbulkan pro-kontra, tetapi sikap ini memperlihatkan bahwa ia tidak takut menghadapi risiko demi prinsip yang diyakininya.
Mempertahankan Negara Kesatuan
Pasca proklamasi, perdebatan tentang bentuk Negara Indonesia sempat mengarah pada federalisme. Banyak pihak yang menilai sistem tersebut lebih realistis untuk negara yang beragam. Mohammad Yamin kembali mengambil pendapat yang bertolak belakang dengan pendapat mayoritas, ia bersikeras bahwa Indonesia harus berbentuk negara kesatuan. Keputusan ini menentukan arah bangsa. Tanpanya, Indonesia tidak akan lahir sebagai negara kesatuan seperti yang kita kenal hari ini.
Mohammad Yamin adalah contoh nyata bahwa sejarah tidak hanya ditulis oleh mereka yang populer. Justru tokoh yang sering disalahpahami inilah yang memberi warna unik dalam perjalanan bangsa. Dari bahasa, politik, hingga bentuk negara, Mohammad Yamin menunjukkan bahwa keberanian untuk berbeda bisa menjadi faktor tertentu. Ia mengingatkan kita bahwa popularitas bukan menjadi ukuran suatu kontribusi. Tanpa Mohammad Yamin, Indonesia akan berbeda.
Referensi:Â
1. Profil Mohammad Yamin, Tokoh di Balik Lahirnya Pancasila Asal Sumbar. Detik.
https://www.detik.com/sumut/budaya/d-7937761/profil-muhammad-yamin-tokoh-di-balik-lahirnya-pancasila-asal-sumbar?utm_source=chatgpt.com
2. Detik. Asal-Usul Mohammad Yamin dan Perannya dalam Sejarah Indonesia.
https://www.detik.com/sumut/budaya/d-7937761/profil-muhammad-yamin-tokoh-di-balik-lahirnya-pancasila-asal-sumbar?utm_source=chatgpt.com
3. Mohammad Yamin, Perumus Sumpah Pemuda yang Sempat Alergi Ide Penggabungan Organisasi. Kompas.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/28/06000071/mohammad-yamin-perumus-sumpah-pemuda-yang-sempat-alergi-ide-fusi-organisasi?page=all&utm_source=chatgpt.com
4. Pandangan Mohammad Yamin terhadap Persatuan Pemuda. Kompas.Â
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/28/06000071/mohammad-yamin-perumus-sumpah-pemuda-yang-sempat-alergi-ide-fusi-organisasi?page=all&utm_source=chatgpt.com
5. Mohammad Yamin adalah Teladan Falsafah Minangkabau. Indonesiana.id.
https://www.indonesiana.id/read/150122/mohammad-yamin-adalah-teladan-falsafah-minangkabau?utm_source=chatgpt.com
6. Mengenal Sosok Mohammad Yamin dan Perannya sebagai Pahlawan Nasional. DetikEdu.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7035043/mengenal-sosok-mohammad-yamin-dan-perannya-sebagai-pahlawan-nasional
7. Bukan Mister, Ini Arti 'Mr' Pada Nama Tokoh Nasional Prof. Mr. Mohammad Yamin. Liputan6.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3881697/bukan-mister-ini-arti-mr-pada-nama-tokoh-nasional-prof-mr-mohammad-yamin?utm_source=chatgpt.com
8. Profil Mohammad Yamin, Tokoh yang Merumuskan Ikrar Sumpah Pemuda. Detik.
https://www.detik.com/jogja/berita/d-7006283/profil-mohammad-yamin-tokoh-yang-merumuskan-ikrar-sumpah-pemuda
9. Isi Rumusan Pancasila oleh Soekarno, Mohammad Yamin, dan Soepomo. Detik.
https://www.detik.com/jogja/berita/d-7462801/isi-rumusan-pancasila-oleh-soekarno-mohammad-yamin-dan-soepomo
10. 5 Fakta Mohammad Yamin, Bapak Bangsa dengan Segudang Karya Sastra. IDN Times.
https://www.idntimes.com/science/discovery/5-fakta-mohammad-yamin-bapak-bangsa-dengan-segudang-karya-sastra-01-q34fn-1clvvd
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI