[caption id="attachment_407860" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi/Kompas.com"][/caption]
Memberitahu seseorang bahwa bahasa Inggrisnya keliru cukup dilematik. Pertama, kita tak ingin dianggap lebih pandai daripada dirinya, karena pada umumnya orang tak suka dianggap bodoh. Kedua, cukup sulit untuk memberikan penjelasan secara sederhana mengapa bahasa Inggris (atau terjemahan bahasa Inggris) seseorang keliru. Argumentasi dengan menggunakan dalil-dalil kata kerja, kata sifat, kata benda, kata keterangan dsb seringkali gagal membuka pikiran seseorang akan kekeliruannya. Di bawah ini, saya akan paparkan beberapa contoh betapa sulitnya “menyadarkan” seseorang bahwa bahasa Inggris yang dipakainya, yang diterjemahkannya, adalah salah.
Beberapa hari yang lalu, ada berita tentang tarik urat antara penyanyi Madonna dengan Instagram. Madonna menuding Instagram telah bersikap tebang pilih di dalam menyensor konten gambar yang pornografis. Dia memprotes mengapa foto bokong diloloskan, sedangkan foto payudara dihapuskan. Sebelumnya, juga ada karya foto seni seorang fotografer bernama Rupi Kaur, yang menggambarkan seorang wanita berbusana lengkap berbaring di peraduan yang dihapus oleh Instagram. Alasannya, karena pada busana yang dikenakan wanita itu nampak bercak haid. Mari kita cermati, bagaimana kalimat yang tertulis dalam bahasa Inggris ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Pada media online The Telegraph tertulis [Rupi Kaur posted a photograph of a fully clothed woman lying in bed with a period stain on the social media site]. Dan inilah terjemahan dari media online CNN Indonesia: [Rupi Kaur, fotografer itu, mengunggah foto seorang perempuan dalam busana lengkap berbaring di tempat tidur dengan titik noda].
Anda perhatikan dua kata-kata yang dicetak tebal itu. “a period stain” dan “titik noda”. Istilah “period” dalam bahasa Inggris mempunyai beberapa makna, yang paling dikenal adalah bermakna “periode”, yang lainnya adalah bermakna “tanda baca titik” (sinonim dari full stop). Namun di samping itu, “period” juga bermakna “haid atau menstruasi”. Jadi kalau seorang wanita berkata kepada dokter “I have my period” itu bermakna “Saya sedang haid”. Jadi tak diragukan, istilah “period stain” dalam kalimat di atas bermakna “bercak haid atau bercak menstruasi”. Bukan “titik noda” seperti yang ditulis oleh si penerjemah media online tersebut. Dalam hal ini, nampaknya si penerjemah mengartikan “period” sebagai “titik”, seperti pada kalimat “I’m not going to argue with you. Period.” (Saya tidak mau berdebat dengan Anda. Titik). Jadi dia tak menyangka bahwa “period” juga mempunyai makna lain yaitu “haid atau menstruasi”.
Hari ini, di Kompas Minggu (5 April 2015) pada rubrik Parodi berjudul “Buruk Rupa” tulisan Samuel Mulia, saya menjumpai sebuah kalimat Inggris yang ganjil. Samuel bertutur bahwa pada suatu hari dia mengunjungi sebuah chat room yang berslogan “Yang jelek enggak usah coba-coba chat. Ke laut aja”. Saya kutip sebuah paragraf yang ditulis di situ [kemudian saya teringat dengan beberapa teman yang memiliki kelompok yang terdiri dari pria-pria tampan dan perempuan cantik. Beberapa orang mengatakan kepada saya, kelompok itu sombongnya setengah mati. Saya mengenal beberapa dari mereka. Mereka tidak sombong dalam percakapan, tetapi bahasa tubuh mereka berbicara dengan sendirinya tanpa mulut mereka harus bersuara. “You can not seatwith me”]. Naluri bahasa saya berkata bahwa ada sesuatu yang salah di situ. Memang benar, seat selain berfungsi sebagai kata benda (noun), juga bisa berfungsi sebagai kata kerja (verb) yang dalam dalam bahasa Indonesia bermakna “mendudukkan”. Namun secara kontektual kalimat tadi seharusnya berbentuk kalimat pasif yang bermakna “Anda tak bisa didudukkan bersama saya”. Oleh karenanya, kalimat yang benar adalah “You can not be seated with me”.
Beberapa hari berselang, ada berita tentang kaburnya 10 tahanan narkoba dari gedung BNN. Mereka kabur lewat lubang angin dengan menggergaji jeruji besi di situ. Pada media massa (termasuk juga di Kompas) disebutkan bahwa kaburnya tahanan ini merupakan “human error” (kesalahan manusia). Inilah salah satu contoh aplikasi bahasa Inggris yang tidak benar. Istilah “human error” hanya semata dipakai pada kajian penyebab kecelakaan atau bencana, misalnya kecelakaan pesawat, bencana bocornya reaktor nuklir, kecelakaan kereta api, karena di samping “kesalahan manusia” terbuka kemungkinan “kesalahan mekanis (mesin) dan “faktor cuaca”. Terhadap kasus pelarian tahanan dari penjara, cukup kita sebutkan “kesalahan petugas” atau “kelalaian petugas” sebagai penyebabnya. Tentu kedengaran aneh kalau kita mengatakan “kaburnya tahanan karena kesalahan manusia”, karena tanpa diberitahu pun, semua orang juga tahu bahwa ini kesalahan manusia. Saya tidak dapat menjelaskan lebih gamblang lagi di mana kekurangtepatannya, namun dapat saya rasakan. Itulah yang saya maksudkan, membeberkan (pinpoint) kesalahan berbahasa Inggris dari seseorang ini tidaklah mudah. Salah-salah kita malah dimusuhi karena dianggap sok pinter dan sok paling tahu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI