Mohon tunggu...
Gusrina Fauzana
Gusrina Fauzana Mohon Tunggu... Guru - Seseorang yang sedang belajar untuk menjadi pribadi yang bermanfaat

Ibu dari tiga orang putra ini memiliki hobi jadi pejuang literasi mengajak para orangtua untuk mengenalkan buku pada anak sedari dini

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Anak Malas Membaca? Bisa Jadi Kita Salah Urutan Saat Mengenalkan Mereka dengan Buku

6 Maret 2024   18:42 Diperbarui: 7 Maret 2024   09:44 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibarat kita akan berkenalan dengan seseorang, biasanya orang yang akan mengenalkan lebih dahulu menceritakan hal-hal menarik tentang seseorang tersebut, sehingga kita menjadi antusias bahkan tidak sabaran ingin segera bertemu.

Namun apa yang terjadi jika cerita yang kita dapatkan tentang seseorang itu adalah hal-hal yang menjemukan dan membosankan, pastinya kita tidak terlalu bersemangat bahkan jadi enggan saat berjumpa nantinya. 

Sama hal nya dengan buku, disaat kita baru lancar membaca, tapi bahan bacaan yang ditemukan disekitar kita melulu buku pelajaran, bukan hal yang aneh, jika aktivitas membaca bukan sesuatu yang menarik lagi.

Tapi jika disaat sudah bisa membaca, kita bertemu banyak buku bacaan, buku cerita, kisah petualangan, maka semua kita akan setuju bahwa membaca  adalah jendela dunia.

Bacakan Buku

Jika sejak bayi, bahkan sejak di dalam perut sudah terbiasa dibacakan buku, maka hal itu akan meningkatkan kemampuan bahasa dan kognitif, juga menambah perbendaharaan kata dan mengasah perkembangan konseptual anak.

Sederhananya anak yang biasa dibacakan buku sedari kecil, kemampuan berbahasanya setingkat lebih tinggi dari anak seumurannya, karena kosakata yang didengar tidak saja kosakata percakapan sehari-hari, tapi banyak kata-kata baru yang selalu berbeda dari setiap buku. 

wajah antusias si kecil saat dibacakan buku (sumber @pustakazarin)
wajah antusias si kecil saat dibacakan buku (sumber @pustakazarin)

Pada akhirnya, dengan terbiasa dibacakan buku cerita, buku bergambar, buku kisah-kisah petualangan, dan berbagai jenis bentuk buku menarik lainnya, diharapkan disaat mereka bersekolah nanti, ketika bertemu dengan buku teks pelajaran dengan bahasa yang kaku, mungkin akan menjadi tantangan baru bagi mereka, dan jiwa eksplorasi mereka akan berusaha menaklukkannya.

Meskipun terdengar mudah, ternyata membacakan buku adalah aktivitas sangat sulit untuk bisa konsisten melakukannya.

Saya yang sudah terbiasa membacakan buku sejak anak pertama berumur 6 bulan dan adiknya sudah ada di dalam kandungan, dan masih dilakukan hingga sekarang disaat mereka sudah berumur 8 dan 7 tahun, plus adiknya yang masih 4 tahun, terkadang masih terasa sulit untuk meluangkan waktu untuk membacakan buku sebelum tidur.

Halangan paling sulit bagi saya adalah menahan kantuk. Padahal anak pertama dan kedua sudah bisa membaca buku sendiri lho, tapi tetap saja membacakan cerita menjadi salah satu rutinitas wajib yang harus dilakukan sebelum tidur. Bahkan disaat semua buku-buku yang mereka miliki sudah dibacakan semua, dan kini beralih pada buku-buku digital yang tersedia gratis di ipusnas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun