Setangkai mawar mungil berkujur duri
Kelopak-kelopak merah merekah
Kamu bingkiskan di bening embun
Menyongsong fajar menyingsing
Seandai bibir bergincu merah
Mengecup kelopak-kelopaknya
Duri-duri tidak dihirau
Tetapi aku tidaklah bergincu
Bibir legam berlumur kopi
Sendiri menekuri kelebat kelelawar
Setangkai mawar kamu bingkiskan
Duri-duri dan kuku-kukumu beradu maju
Seringai taring menyeruak di sela bibirmu
Mukamu selegam malam mendung tadi
Mukamu maju mawarmu dekat jakun
Mata memicing setajam belati
Aku sudah lama mengenalmu
Bunga-bungamu masih seperti dulu
Bawalah pulang mawar bertangkai penuh duri
Bingkiskan saja kepada musim penghujan para pemimpi
Aku hanya ingin sendiri di singsing fajar
Sebab 'kan kusongsong senandung burung-burung
Merdu nan syahdu semarak di gerbang waktu
*******
Kupang, 6 September 2019