Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepucuk Puisi Dicokok Kokok Ayam Aan Mansyur

26 April 2018   03:40 Diperbarui: 26 April 2018   04:59 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (pixabay)

Rupanya Aan Mansyur memelihara ayam jantan
Kokoknya baru saja mencokok sepucuk puisi
Yang pulas dalam empuk hangat pelukan

Aan Mansyur masih begadang di pojok kota
Menuang kopi segelas lagi dekat jendela kedai
Tidak mendengar kokok ayamnya
Apalagi memergok sepucuk puisi tercokok

Sepucuk puisi tidak berkutik
Terpaksa mengikuti kokok ayam Aan Mansyur
Melangkah gontai dengan setengah nyawa
Setengahnya lagi masih tertinggal dalam
Empuk hangat pelukan

Sepucuk puisi membiarkan ke mana kakinya
Mengikuti kokok ayam menembus selaput kelam
Melintasi kuburan-kuburan berlampu
Mengabaikan lirih teguran perkutut
Sebelum melantun panggilan pulang dari
Pelantang menara-menara

Dalam empuk hangat pelukan
Setengah nyawa puisi tertinggal masih mimpi
Menyeruput kopi dari gelas Aan Mansyur

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 26 April 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun