Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

2019 Ganti Istri

16 April 2018   15:15 Diperbarui: 17 April 2018   00:46 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saya pun bangkit lalu beranjak ke dalam. Saya biarkan saja Demun menikmati beranda ditemani aneka bunga dan tanaman lainnya.

"Eh, ada Mas Demun...." Saya dengar suara istri saya.  "Tumben jam segini sudah datang. Lho, mana Bang Oji? Tamu kok dibiarkan sendiri begini, sih?"

"Halo, sudah beres urusan emak-emaknya nih? Lagi pengen ngobrol ama suamimu. Biasalah... Sambil ngopi. Oji lagi di dalam, bikin kopi."

"Saya tinggal dulu, Mas."

Tidak berapa lama istri saya pun sampai di dapur. Saya masih menunggu air mendidih. Tidak akan lama karena air dalam ceret cuma untuk dua cangkir.

"Tumben Mas Demun sudah muncul jam segini, Bang?" tanya istri saya dengan agak berbisik.

"Dia lagi menjaring massa, kayaknya. Dia, 'kan, mau jadi tim sukses? Hehehe... Ya, pilihan politiknya begitu."

"Bukan urusan lainnya?"

"Lho, ada apa?"

"Tadi, waktu acara emak-emak, ada seorang ibu yang ngasih kabar. Bulan depan Demun mau melamar anaknya Bu Zaenab. Itu, si Yuli, yang baru kuliah," sahut istri saya sambil membuat lengkungan di perutnya. "Sekarang Demun sedang dalam proses perceraian dengan istrinya. Tapi Abang diam saja, pura-pura nggak tahu."

Saya terkejut, tentunya. Saya sama sekali tidak menyangka. Padahal, dulu, Demun yang menasihati saya ketika saya hendak menikah, bahwa pernikahan itu berat. Oh, ternyata.

*******

 Panggung Renung -- Balikpapan, 16 April 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun