Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Beda (3)

22 Maret 2018   08:52 Diperbarui: 22 Maret 2018   09:40 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan adalah jarum
Katanya pada buku dan kuping

Jarum untuk menjahit kata-kata
Jadi bahasa antibasah antigigil
Katanya lagi agar jelas tepiskan sengketa

Kebaya rok selutut mini baju renang kulit
Robek hanyalah menghitung waktu
Jarum bisa merumuskan dengan benang
Tanpa menjerumuskan tali jemuran

Hujan adalah jarum
Gelak anak-anak di pekarangan
Getir orang tua di ranjang reyot

Hujan adalah jarum menusuk mata
Entah kata siapa dari balik ilalang belukar Afrika

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 22 Maret 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun