masih kurajah
wajahmu
di lapuk dadaku
dengan kata-kata dan
lumur liur di bibir-bibir cangkir kopi
demi meneruskan arus waktu
tidak melupa rengek bayi-bayimu
masih kurajah
wajahmu
di rapuh jantungku
dengan kisah-kisah dulu kini
leler ingus di bibir-bibir mangkuk tauco
sebab waktu selalu lupa menghapus
jarak antara bibirku dan keningmu
*******
Waktu itu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!