Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tokoh Hoaks dan Petisi Menolak Program Buku Puisi Esai Nasional

22 Januari 2018   09:55 Diperbarui: 30 Januari 2018   04:41 2182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tim 8, selaku pihak yang memasukkan nama Denny J.A. sebagai satu dari 33 tokoh sastra berpengaruh dinilai tidak secara detail arti kata 'pengaruh' yang disandang puluhan tokoh sastra yang ada," kata seorang dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah, Rahmat Hidayatullah, mewakili sejumlah sastrawan, kritikus sastra, guru bahasa dan sastra, pecinta sastra, musisi, dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam 'Ciputat Menolak Pembodohan' di UIN Syarief Hidayatullah, Ciputat, 3 Februari 2014.

"Apakah pengaruh yang dimaksud adalah influence, efek atau dampak. Ketiga istilah ini memiliki makna dan konotasi yang berbeda. Pantas dipertanyakan mengapa persoalan 'pengaruh' dibicarakan dengan fokus pada 'tokoh'. Bukankah di dunia sastra yang memiliki pengaruh itu terutama sekali adalah tulisan," tutur Rahmat (Merdeka, 3 Februari 2014).

Juga Ahmadun Yosi Herfanda, sastrawan yang juga dosen luar biasa Universitas Multimedia Nusantara itu, bahkan mengakui dia melacurkan diri ke Denny J.A. demi uang Rp 10 juta. Pengakuan Saya Menyesal Ikut Menulis Puisi Esai dibuat Ahmadun lewat sebuah komentar di salah satu postingan fan page Denny J.A's World di Facebook, yang disiarkan pula oleh Merdeka daring pada 5 Februari 2014.

"Ya Allah, ampunilah kekhilafan saya, dan kekhilafan sahabat-sahabat saya yang sempat tergoda oleh iming-iming uang besar dari dajjal sastra itu dajjal adalah mahluk dalam mitologi Islam yang mencari pengikut dengan iming-iming minuman segar di bawah terik matahari (bisa berupa iming-iming uang di tengah kemiskinan). Ya Allah, kembalikanlah sahabat-sahabat saya itu, termasuk sahabat-sahabat saya dalam Tim 8, ke jalan sastra yang lurus, jalan sastra yang Engkau ridloi, dengan lindungan kekuatanMu. Amin!" tulis Ahmadun.

Pada 22 Januari 2014 Huzer Apriansyah, seorang pemenang lomba penulisan puisi esai pada 2012, dan guru 'Sokola Rimba' di Jambi dan berencana mengembalikan hadiah yang pernah diterimanya kepada Denny J.A., yang mensponsori acara. Pengembalian ini sebagai bentuk protes atas penobatan Denny, yang lebih dikenal sebagai konsultan politik, ke dalam buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh. Huzer merasa bersalah pada Kuntowijoyo, Umar Kayam, Sindhunata atau Seno Gumira Ajidarma yang karya-karyanya menjadi semacam 'azimat' baginya dalam belajar menulis sastra, namun tidak masuk ke dalam 33 tokoh sastra tersebut. "Mereka berempat jauh lebih berpengaruh bagi hidupku ketimbang puisi esai Denny J.A. yang sampai detik ini belum pernah kubaca bukunya," katanya.

Polemik itu pun berimbas pada pengunduran diri Cecep Syamsul Hari dari Majalah Sastra Horison pada 16 Januari 2014. Pengunduran diri Cecep itu disampaikan lewat surat terbuka yang dia pajang di laman Facebook-nya dan situs Sastra Digital yang dikelolanya pada tanggal yang sama.


"Buku yang di dalamnya memasukkan nama Denny J.A. sebagai salah seorang tokoh sastra Indonesia paling berpengaruh, yang telah menimbulkan kontroversi dan penolakan yang, sepanjang saya ketahui, belum pernah ada presedennya dalam sejarah sastra Indonesia," tulis Cecep.

Tokoh-tokoh Sastra Indonesia Lainnya Ternyata Kalah Pengaruh

33 tokoh sastra Indonesia paling berpengaruh dengan menempatkan Denny J.A. pada posisi 30, dimana urutannya berdasarkan tahun lahir dari alasan Jamal D. Rahman, "Tokoh yang terpilih mulai dari Kwee Tek Hoay (1886-1952), Pramoedya Ananta Toer, Chairil Anwar, H.B. Jassin sampai sampai dengan Helvy Tiana Rosa yang lahir tahun 1970." Lalu, bagaimana dengan tokoh sastra lainnya yang sebenarnya justru jauh lebih berpengaruh daripada Denny J.A.?

Siapa sajakah tokoh sastra lainnya itu? Seperti yang sempat disebutkan, antara lain Sitor Situmorang, Utuy Tatang Sontani, A.A. Navis, Y.B. Mangunwijaya, Kuntowijoyo, Umar Kayam, Ahmad Tohari, Danarto, Arswendo Atmowiloto, Seno Gumira Ajidarma, Sindhunata, Joko Pinurbo, dan lain-lain. Ternyata mereka kalah pengaruh dibandingkan dengan Denny J.A. dalam buku itu.

Kalau kembali melihat pendapat Firman Fenayaksa dan Rahmat Hidayatullah terkait pengaruh Denny J.A. dalam sastra Indonesia melampaui Sitor Situmorang, Utuy Tatang Sontani, A.A. Navis, Y.B. Mangunwijaya, Kuntowijoyo, Umar Kayam, Ahmad Tohari, Danarto, Arswendo Atmowiloto, Seno Gumira Ajidarma, Sindhunata, Joko Pinurbo, dan lain-lain, mungkin saja ketokohannya justru masuk kategori "tokoh hoax" belaka.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun