Beberapa kali pihak sekolah memanggil, tidak juga berubah sampai pada akhirnya keputusan pahit harus diambil untuk kebaikan semua pihak. Dalam tangisnya ibu ini menghiba karena membesarkan anak tanpa kehadiran suami, suaminya ada, tetapi begitu pulang dari kerja di Jakarta, langsung mengurung di kamar dan membuka laptop, yang ternyata tidak melanjutkan bekerja tetapi menonton atau main game.Â
Begitulah, kadang sekolah mengambil beban di luar kemampuannya, tidak hanya anak-anaknya tetapi juga menghadapi para orang tua yang kurang peduli. Â Bagaimana sinergi akan terbangun di antara trimatra pendidikan, ketika salah satu pihak tidak peduli.Â
Berbahagialah anak-anak dan orang tua yang saling peduli. Â Unhappy Without YoU.
Tulisan ini adalah otokritik, betapa kadang kita tenggelam dalam dekapan teknologi informasi atau kegiatan lain, sementara orang-orang yang sayang dan peduli kita sering kali tak sengaja terabaikan. Â Masa Pandemi Covid 19 telah menyadarkan kita, sehebat apapun teknologi informasi ada sisi kemanusiaan yang tidak dapat diisi olehnya. Â Sehebat apapun kecerdasan buatan yang dibuat manusia tidak akan bisa mengungguli mahluk sempurna ciptaan yang Maha Kuasa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ozy V. Alandika Kompasianer yang telah mengilhami tulisan ini. Â Mari kita ciptakan hidup Unhappy Without yoU.