Mohon tunggu...
Gurgur Manurung
Gurgur Manurung Mohon Tunggu... Konsultan - Lahir di Desa Nalela, sekolah di Toba, kuliah di Bumi Lancang Kuning, Bogor dan Jakarta

Petualangan hidup yang penuh kehangatan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Endorsement, Kemutakhiran Alat Politik Masa Kini

18 Oktober 2020   07:20 Diperbarui: 20 Oktober 2020   10:33 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dukungan ketika kampanye. (sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

Penting karena pemilih yang mengidolakan yang memberikan kesaksian kemungkinan akan memilihnya. Seseorang memberikan kesaksian mempertaruhkan konsekuensinya kesaksiannya. Seorang yang berintegritas tidak mudah memberikan kesaksian.

Kesaksian tidak harus dari orang terkenal, bisa saja dari seorang pemulung. Pemulung bisa saja meyaksiakan kebaikan kandidat. Kesaksian pemulung akan mempengaruhi pemilih yang aktif dalam kegiatan sosial.

Kesaksian dari artis juga bisa karena mempengaruhi pemilih pemula yang senang dengan artis yang memberikan kesaksian. Kesaksian ahli filsafat diperlukan oleh pemilih terpelajar.

Tokoh agama sangat mempengaruhi memberikan kesaksian karena menyangkut integritas, kesalehan dan kepedulian, dan komitmen terhadap kegiatan keagaaman, kepedulian sosial dan komitmen kebangsaan.

Kesaksian tokoh agama itu bisa dilakukan. Tetapi, jika tokoh agama itu digunakan untuk kampanye di mimbar atau kegiatan keagaaman tidak diperbolehkan aturan. Sebab, mimbar keagamaan tidak boleh digunakan untuk kampanye.

Kesaksian orang lain terhadap kita merupakan potret hidup kita. Dalam kesaksian itu ada unsur subjektif tetapi mereka atau tokoh yang memberikan kesaksian mempertaruhkan nama baik mereka. 

Kesaksian dari orang-orang terpinggirkan dan orang-orang yang merasakan kebaikan kita merupakan potret wujud cinta dan komitmen kita kepada manusia untuk memiliki kemandirian.

Dalam rangka mengumpulkan kesaksian ini membutuhkan tim kreatif. Ditulis dengan bahasa rakyat yang membumi dan disebarkan. Model kampanye ini sangat efektif, apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19.

Dalam kondisi sekarang, isu yang muncul adalah isu yang berasal dari pihak kandidat lain. Jangan heran jika isu yang muncul adalah nama wanita yang diduga selingkuhan, tudingan korupsi, kekerasan, rencana penyalahgunaan mimbar agama untuk kampanye. 

Ketika saya amati isu dalam Pilkada, isu yang muncul adalah isu negatif yang sama sekali tidak memiliki unsur Pendidikan politik. Apakah isu yang muncul merupakan potert para kandidat atau tidak adanya tim kampanye kreatif untuk membangun isu yang sekaligus proses Pendidikan politik?

Melihat isu yang muncul dan komentar terhadap isu yang muncul maka sulit memberikan gambaran akan masa depan rakyat yang cerah. Isu yang muncul dan menyikapi isu yang muncul merupakan potret kita Bersama. Jika melihat isu yang muncul dan cara menyikapi isu, maka demokrasi kita masih sangat jauh dari yang diharapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun