Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Ketidaktahuanku tentang Cara Menyayangi

18 Juni 2019   20:49 Diperbarui: 18 Juni 2019   20:55 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah sesuatu yang kita sengaja pada keinginan tak tersadari, ataukah ia hadir dari ketidakmampuan menampik lelah terhadap rindu. Tatkala matahari sore memaksa kita untuk sejenak menafkahi batin, dengan sesuatu yang kita namakan harapan.

Meskipun aku akui dan penting untuk kau tahu, bahwa kehadiran kita adalah kekhwatiran dari kegagalan mengartikan sepi.  Sekiranya boleh mengganti cerita, aku ingin menukar kisah pada kalimat tanpa larik, tanpa titik dan tanpa koma. Agar kekesalanku pada kerapuhan dan ketidaktahuanku tentang cara menyayangi, dapat termaafkan malam nanti.

Kalaupun esok, kita masih sempat menatap pagi, ditemani ketidakmengertian tentang arti mengungkap rasa. Biarlah pendar-pendar mentari memberi jawaban dengan teriknya. Mungkin dengan itu, kita boleh sedikit menyadarkan diri, bahwa cinta tak selamanya mesti tersingkap dengan kata.

Sinjai, 18 Juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun