Mohon tunggu...
Muhammad Rivani Gunawan
Muhammad Rivani Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Writer, Graphic Designer, Traveller

Nama Saya Muhammad Rivani Gunawan, Selain menulis saya juga senang berolah raga, desain grafis dan belajar hal yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kasus Tumpahan Minyak Indonesia-Singapura dalam Hukum Internasional

8 Mei 2017   14:02 Diperbarui: 18 Mei 2023   13:20 22716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Efek Tumpahan Minyak Terhadap Ekosistem Laut

Ketika Oil Spill jatuh ke lingkungan laut, maka secara otomatis lingkungan laut akan mengalami perubahan. Sebagian dari perubahan tersebut mengarah pada hilangnya fraksi minyak dari permukaan laut. Meskipun ketika minyak yang yelah tumpah itu akan terurai oleh lingkungan laut, tetapi hal tersebut membutuhkan waktu yang lama tergantung pada karekteristik awal fisik kimiawi minyak. Menurut Baker JM (Sulistiyono: t,t) ada beberapa factor utama yang menyebabkan perubahan sifat minyak adalah:

  • Karekteristik fisika minyak, khususnya specific gravity, viskonitas dan trayek didih.
  • Komposisi dan karekteristik kimiawi minyak.
  • Kondisi meteorology (sinar matahari, kondisi oseanografi dan temperature udara.
  • Karekteristik air laut (pH, specific gravity, arus, temperature, keberadaan bakteri, nutrient, dan oksigen terlarut pada padatan tersuspensi)

Polutan dan jenis minyak mentah yang ada di perairan sering menjadi issue-isue lingkungan sehingga dapat menjadi ancaman yang terkait dengan iklim investasi. Tumpahan minyak ini memnunjukan pengaruh yang negative sekaligus sangat penting terhadap lingkungan pesisir dan perairan laut terutama melalui kontak langsung dengan organisme perairan.

Untuk kasus tumpahan minyak di laut terbuka mungkin tak terlalu bermasalah karena konsentrasi minyak di bawah slickbiasanya sangat rendah, sehingga tak menyebabkan banyak masalah. Kebanyakan kasus tumapahan minyak  terjadi di daerah perairan dalam dan pantai. Hal ini memang karena tabrakan yang terjadi banyak di wilayah perairan dalam dan menyebabkan minyak merembet sampai ke pantai

Komponen minyak tidak dapat terlarut yang mengapung akn menyebabakan air berwana hitam. Beberapa komponen minyak terakumulasi di dalam sidemen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-batuan pantai. Komponen Hidrokarbon yang bersifat racun berpengaruh pada reproduksi, perkembangan, pertumbuhan dan prilaku biota laut, terutama pada plankton, bahkan dapat mematikan ikan yang hidup di bawah laut. Menurut Fahrudin (2004) di dalam kandungan minyak terdapat sumber emulsifikasi yang merupakan sumber kematian, terutama terhadap telur, larva, dan embrio ikan. Menurut Sumadhiharga dalam Misran (Kuncowati: t,t) memaparkan bahwa ada dua dampak secara signifikan yang disebabkan oleh tumpahan minyak yang terjadi di wilyah perairan yaitu jangka panjang dan jangka pendek.

Akibat jangka pendek, molekul hidrokarbon dapat merusak membrane sel biota laut, yang dapat mengakibatkan keluarnya cairan sel dan berpenetrasinya bahan tersebut kedalam sel. Banyak jenis udang bahkan ikan yang akan berbau minyak sehingga mutunya akan menurun. Secara langsung minya juga dapat menyebabkan kematian secara langsung kepada ikan,karena akibat kekurangan oksigen,keracunan karbondioksida dan juga keracunan oleh bahan berbahaya lainnya.


Sedangkan akibat jangka panjang lebih banyak mengancam biota muda. Minyak dalam laut dapat termakan oleh biota laut. Sebagian senyawa minyak dapat dikeluarkan bersama-sama makanan sedangkan sebagian besar lagi dapat terakumulasi \kedalam senyawa lemak dan protein. Sifat akumulasi ini dapat dipindahkan dari organisme satu ke yang lain melalui rantai makanan. Jadi akumulasi minyak di dalam zooplankton dapat berpindah ke ikan pemangsanya. Demikian seterusnya bila ikan tersebut dimakan ikan besar, hewan-hewan laut lainnya dan bahkan manusia.

Secara tak langsung, pencemaran yang terjadi akibat minyak yang menggenangi lautan dengan susunannya yang kompleks dapat membinasakan kekayaan laut dan mengganggu kesuburan lumpur di dasar laut. Ikan yang tinggal di sekitarnya akan mati atau ada juga yang bermigjrasi ke tempat lain. Selain itu terumbu karang juga ikut merasakan dampaknya. 50 persen dari terumbu karang dan mangrove sangat peka terhadap minyak yang dapat menyebabkan kerusakan yang fatal terhadap biota laut tersebut. (ekapgsdump.com )

Menurut Fakhrudin (Kuncowati: t.t) lapisan minyak juga akan menghalangi pertukaran gas dari atmosfer dan mengurangi kelarutan oksigen yang akhirnya sampai pada tingkat tidak cukup untuk mendukung bentuk kehidupan laut yang aerob. Lapisan minyak tumpahan juga secara tak langsung akan memengaruhi pertumbuhan rumput laut, dan tumbuhan laut lainnya jika menempel pada permukaan daunnya dan juga dapat mengganggu proses metabolism pada tumbuhan tersebut. Selain intu lapisan minyak tersebut juga akan menghambat terjadinya proses fotosintesis, karena lapisan di permukaan laut akan menghalangi masuknya sinar matahari

Analisa Kasus dalam Hukum Internasional

Saat ini adalah bukan suatu hal yang baru jikalau masalah polusi laut yang disebabkan oleh tumpahan minyak bumi merupakan perhatian yang yang serius bagi suatu negara yang memiliki perairan yang luas seperti Indonesia. Masalah-masalah ekologi dan perlindungan akan lingkunagan mendapat perhatian dan sel yang berpenetrasi dapat dipikirkan untuk mendapat langkah-langkah penanggulangannya (Kantaatmaja:1982). Hal ini mengingat bahwa banyak sekali negara-negara yang telah maju namun terlambat untuk menanggulangi masalah-masalah lingkungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun