Padi mulai menguning dan menunduk
hormat , sopan pada pak tani.
Senyum merekah beraroma magis pak tani
Menyihir belalang sembah menari,
burung berkicau riang dalam simponi.
***
Sari anak pak tani
berkemben seksi, membelai padi
menunduk merekah sang padi penuh birahi
petiklah aku untuk negeri.
Tersirep sunyi seluruh lembah Telomoyo
menunggu sesaji syukur berasap makna.
***
Belalang sembah berucap keramat;
Syukuri rahmat dari Nya
Nikmati alam dan merekahlah
Terimalah karuniaNya
Jangan pernah mengutuk, meminta
Jangan pernah memerintah dan menghujat.
Dia adalah Sang Penciptaku.
***
Sari anak pak tani
Berkemben seksimembelai padi merajuk mesra;
Kamu kutanam dikala ufuk fajar memerah
Kamu kusirami dikala mentari menyengat panas
Kamu kusemai waktu kamu masih muda belia
Kamu kubelai kini waktu kau dewasa
Wahai padi, mari satukan jiwa
Menatap esok hari, dikala fajar mulai redup
Tenggelam bersama sangkakala
***
Tanpa kata pak tani bersiap
Berpeluh dan bercinta dengan Pertiwi
Berbuah makna bagi negeri
Biarkan belalang sembah menari dalam syukur
Biarkan Sari bercengkerama dalam cinta
Pak tani tidak pernah bertanya
Tak juga bercerita ....