Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Peta kehidupan adalah sebuah gambaran mengenai arah atau rute yang akan kita tempuh untuk mencapai tujuan. Dengan adanya peta kehidupan, kita dapat mengetahui visi dan misi atau rencana kita ke depannya. Entah untuk satu tahun, dua tahun, tiga tahun, ataupun sepuluh tahun yang akan mendatang.
Peta kehidupan bisa juga disebut Life Mapping. Tujuan dibuatnya ini adalah agar kita tidak bertindak tergesa-gesa dan tidak beraturan. Dengan adanya peta kehidupan, kita jadi tahu goals atau apa saja yang akan kita capai untuk beberapa waktu ke depan. Simpelnya, kita sudah ada rencana ingin bagaimana ke depannya. Walaupun yang namanya rencana tak bisa terus-terusan terlaksana semua, bisa jadi akan lebih rumit, tertunda, atau bahkan tergantikan sekalipun. Tapi setidaknya dengan dibuatnya life mapping kita jadi bisa meminimalisir dan mengantisipasi hal-hal tersebut, sehingga kita perlahan bisa menyesuaikan keadaan atau kondisi jika sewaktu-waktu alur berubah.
Narasi ini membahas tentang peta kehidupan saya yaitu Gshiva Neida Husna dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan Program Studi Akuntansi, Kelompok 5 (A.R Fachrudin).
Dimulai dari saya yang merupakan mahasiswi baru Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka, hingga rencana atau rute untuk sepuluh sampai dua belas tahun ke depan.
Alasan saya memilih berkuliah di UHAMKA adalah karena UHAMKA sudah terakreditasi Unggul. Selain itu, jarak dari rumah saya tidak terlalu jauh ditambah lagi transportasi yang mudah. Dan tentunya ada juga beberapa faktor lain yang membuat saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Menjadi mahasiswa baru, tentu saja membutuhkan waktu untuk beradaptasi di tempat baru, suasana baru, dan dengan orang-orang baru pula. Maka dari itu, rute saya sebagai mahasiswa baru UHAMKA ingin lebih berinteraksi, bersosialisasi, atau membangun hubungan pertemanan dengan banyak orang. Entah itu di kampus atau bahkan di luar sekalipun. Membangun dan memperbanyak relasi itu penting menurut saya. Sebab kita merupakan makhluk sosial yang tidak bisa apa-apa sendiri, melainkan butuh bantuan dari orang lain.
Selanjutnya, yang kedua adalah saya ingin menjadi salah satu dari banyaknya mahasiswa atau mahasiswi berprestasi. Seperti mendapat Indeks Prestasi Kumulatif 3,5---bahkan kalau bisa di atas itu---serta mudah dalam menerima segala ilmu, pelajaran, atau informasi.
Kemudian, saya ingin lulus tepat waktu alias tidak lebih dari 4 tahun dan 8 semester. Selain itu, saya juga ingin menjadi salah satu lulusan terbaik atau bisa dikatakan mendapat predikat "Cumlaude".
Setelah lulus, rute perjalanan saya selanjutnya adalah ingin bekerja. Mendapat pekerjaan layak dengan gaji di atas UMR sudah tentu menjadi impian banyak orang. Maka dari itu, itupun termasuk ke dalam impian atau harapan dan bagian dari arah perjalanan hidup saya.
Selagi bekerja, tentu saja saya berharap dapat menyisihkan sebagian uang untuk ditabung. Sebab, menabung merupakan salah satu cara dalam pengelolaan uang yang bertujuan untuk menyiapkan dana cadangan di masa depan. Selain itu, tabungan juga mempunyai peran dalam menjamin kestabilan keuangan jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Menabung juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan saya ke depannya.
Jika tabungan sudah dirasa cukup, saya ingin membeli rumah, bahkan kendaraan dengan uang hasil kerja keras sendiri. Dan selain itu, saya juga ingin umroh atau naik haji dengan keluarga saya.
Rute selanjutnya, saya ingin bisa pergi berjalan-jalan ke luar kota atau bahkan luar negeri. Negara yang ingin saya kunjungi ada banyak, dan saya berharap suatu saat nanti dapat pergi ke sana untuk mencentang wish list saya.
Saya akan menikmati dan menghabiskan masa muda saya dengan baik. Jika sudah, barulah saya membangun hubungan rumah tangga atau menikah, tentunya jika sudah siap dan usia yang matang (cukup). Karena menikah, bukanlah suatu hal yang main-main. Selain itu, jika menikah di usia matang, tentu saja kita akan lebih mampu, siap dan sabar menghadapi segala permasalahan; lebih mapan secara finansial; semakin menghargai adanya komitmen; tahu apa yang diinginkan; dan bisa lebih bijak dalam mengatur keuangan.
Dan selanjutnya, saya akan menikmati masa-masa itu serta berusaha membangun keluarga yang hangat untuk saya, pendamping hidup saya, atau anak saya kelak. Sebab keluarga memiliki peran yang penting dalam mendukung setiap keputusan anggotanya. Keluarga adalah rumah. Senyaman-nyamannya orang atau tempat lain, sudah pasti keluarga lah yang di atas segalanya; yang harus diprioritaskan.
Saya akan menikmati hidup dan berusaha lebih baik lagi dalam segala hal, terutama kepribadian. Terima kasih..
Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI