Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyihir dari Axtraliz-Chapter 8

26 Januari 2020   16:28 Diperbarui: 26 Januari 2020   16:35 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Chapter 8: Kerajaan Mortaz

Aku berhadapan dengan raja dan ratu Xeo. Mereka terkejut akan tindakan putri seperti itu. Mereka tidak tahu kalau putrinya telah melakukan itu semua. Sang ratu sangat sedih dan menangis setelah mendengar berita seperti itu.

"Maafkan aku, Penyihir. Aku telah salah mendidik anakku yang manja itu." Sang Raja berkata dengan nada yang pelan.

"Saudaraku. Kau tidak bersalah. Harusnya aku yang bersalah. Itu tanggung jawabku sebagai gurunya, aku yang harus mendidiknya lebih baik. Itu kesalahan terbesarku. Aku juga memanjakan dia juga, sebagai layak putriku juga." Sang penasihat berkata dengan pelan dan aku merasakan nada suaranya terasa lebih sedi.

"Apa yang kamu lakukan kepada dia?"

"Aku menghapus sihirnya. Dia masih dalam wujud binatang buas. Aku bisa memberikan sihirnya kembali, kalau dia kembali untuk meminta maaf atas tindakannya."

"Tindakan ini kita harus ambil keluargaan." Sang ratu berkata dengan pelan.

"Dia harus tanggung jawab sebagai kriminal lainnya!" Sang raja berbicara keras dan sangat marah.

"Permisi. Saya ingin tahu, kenapa kunci ini sangat penting bagi dia? Apa maksudnya kunci ini bisa membuka dunia lain? Apa yang terjadi?" Aku mulai memotong pembicaraan sang raja.

"Sebelum kamu datang ke sini. Temanmu datang terlebih dahulu." Sang penasihat bercerita. "Dia telah dekat kami dan berama-tamah dengan kami. Orang-orang sekitarnya selalu manggil Penyihir bijaksana. Karena dia suka mengajar dan memberi nasihat. Dia memiliki kemampuan yang dapat menebak masa depan dan masa lalu. Sang putri tertarik akan penyihir bijaksana dan dia ingin seperti penyihir bijaksana. Saya rasa sang putri iri akan temanmu dan ingin seperti penyihir bijaksana.

Dia ingin sekali dipuja-puja oleh orang sekitarnya. Dia pernah berkata kepadaku sebagai gurunya bahwa dia ingin sekali menjadi penyihir Axtraliz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun