Ada kabar baik bagi Timnas Indonesia, karena Calvin Verdonk diberitakan manajer Sumardji sudah bisa ikut serta di laga melawan Irak. Karena ini laga do or die, Verdonk harus main. Begitu pula dengan Thom Haye, begitu pula dengan Ole Romeny.
Mencetak gol pertama dan menjaga gawang tidak bobol duluan, adalah tujuannya. Untuk itu saya memperkirakan formasi 1-4-2-3-1 tetap dimainkan namun dengan perubahan pemain di beberapa posisi.
Maarten Paes tetap menjadi andalan di bawah mistar, dengan harapan penampilan apik ketika melawan Arab Saudi tetap dipertahankannya. Lalu di empat bek belakang, Ada Rizky Ridho, Kevin Diks, Jay Idzes, dan Calvin Verdonk.
Rizky Ridho bisa saja dipasang mensubstitusi Kevin Diks sebagai bek tengah kanan maupun fullback kanan. Hal ini akan memfokuskan peran Miliano Jonathans yang ada di depannya untuk menyerang.
Sebagai pivot ganda, Thom Haye dan Joey Pelupessy sangat berperan membawa ketenangan ketika melawan lini tengah Irak yang secara kualitas lebih solid dibandingkan Arab Saudi. Secara taktikal, Calvin Verdonk bisa menjadi inverted midfielder untuk menambah kuantitas di tengah lapangan.
Lalu semakin menambah ramai lini tengah, maka saya lebih melihat peran Eliano Reijnders yang distance coverage nya lebih baik daripada Ricky Kambuaya, layak menjadi starter. Ia akan diapit Dean James dan Miliano di kedua sisi lapangan, berlari menyisir setiap ruang hingga keringat terakhir sebelum digantikan Kambuaya di babak kedua.
Sebagai ujung tombak, beruntungnya Ole Romeny sudah mendapat menit main di laga melawan Arab Saudi. Penampilannya juga bak oase di tengah kekalahan tersebut, dan menjanjikan dobrakan yang sama di sepertiga waktu laga ini.
Ya, kita harus realistis bahwa Romeny mungkin tidak bisa tampil full time, sama seperti Thom Haye. Namun keberadaan keduanya di lapangan sangat berguna untuk tujuan Timnas Indonesia mencetak gol pembuka.
Prediksi Jalannya Laga
Akan jadi pemandangan yang biasa, ketika Jay Idzes dkk menguasai laga di 15' menit pertama. Keunggulan kualitas build up play ala Kluivert adalah pemain tidak dengan mudah menyerahkan bola kepada lawan. Kedua, Timnas Garuda juga dalam posisi "panas duluan" dibanding Irak yang baru jalani laga pertamanya.
Ini momentum yang harus dimanfaatkan Ole Romeny, Miliano Jonathans, dan Reijnders untuk mengubah setengah peluang menjadi gol. Bisa saja dengan akurasi tembakan yang lebih baik, atau bahkan mengunci bola kedua agar tercipta kemelut seperti dua penalti melawan Arab Saudi.
Yang harus diwaspadai, adalah pragmatisme Irak asuhan Graham Arnold. Sang pelatih ketika melatih Australia juga gemar memberikan instruksi permainan umpan silang, yang akan diamini Mohanad Ali dkk dengan memanfaatkan setiap kesempatan bola mati dan serangan sayap bertujuan ke kepala Aymein Hussein.