Kompasiana -Â
Dengar! Lagi-lagi Rinjani berduka.
Seorang Juliana, dari jauh Brasil, terjatuh, hilang, lalu diam.
Bukan Ebulobo, bukan Ine Lika di Flores sana,
ini Rinjani, gunung turis, katanya aman.Â
Tapi mengapa nyawa bisa jadi harga?
Keselamatan cuma di bibir dalam musyawarah?
Atau Rinjani kini cuma ladang, dihitung per kepala yang datang, tanpa peduli jiwa yang pulang tak utuh?
Juliana, Rinjani menangis, tapi mungkin bukan air mata kita.Â
Ini adalah tangis tanya, untuk mereka yang abai.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!