Label The Big Loser, pantas disematkan kepada Manchester United pada musim 2024/2025. Tak lolos ke kompetisi Eropa karena terbenam di peringkat 15 dengan hanya mengoleksi 42 poin, membuat pasukan Ruben Amorim mencatatkan rekor musim terburuk dalam era Premier League. Sebuah noda hitam yang akan sulit dihapus dari buku sejarah klub.Â
Yang lalu biarlah berlalu, kini Setan Merah sudah bergerak cepat untuk mendapatkan kepingan-kepingan puzzle yang mampu mengatrol prestasi mereka tahun depan.Â
Tak banyak pemain yang mau menyeberang ke Old Trafford dalam kondisi ini, sebab tidak ada iming-iming tampil di Eropa, apalagi Liga Champions, sebuah kompetisi yang seharusnya menjadi habitat alami klub sebesar United.
Namun, di tengah kesulitan dan keengganan banyak pemain bintang, ada satu nama yang dengan mantap melangkah: Matheus Cunha.Â
Pemain Timnas Brasil berusia 26 tahun ini rela berlabuh ke Old Trafford dengan mahar cukup mahal dari Wolverhampton, yakni 62.5 juta Pounds.
Sebenarnya, cukup masuk akal meminang Cunha karena ia sudah terbukti bisa beradaptasi dengan ketatnya Liga Inggris. Plus, pemain yang baru saja mencetak assist krusial atas gol tunggal Vinicius Jr ke jala Paraguay ini, mengaku mencintai Manchester United sejak kecil.Â
Ya, kesan pertama yang cukup manis memang, sebuah sentimen yang bisa menjadi bensin tambahan untuk upaya inisiasi dalam tim milik Sir Jim Ratcliffe.
Namun, pertanyaan fundamental tetap mengemuka: apakah kecintaan masa kecil Matheus Cunha cukup untuk mengatrol prestasi Manchester United kembali ke puncak?
Deklarasi Cinta dan Idola Masa Kecil
Lahir pada 27 Mei 1999, atau tepat sehari setelah Manchester United meraih treble winners legendaris dengan mengalahkan Bayern Munchen di Final Liga Champions, tentu Matheus Cunha cukup wajar tumbuh besar dengan dengungan prestasi United yang luar biasa.Â
Di tengah hidup pas-pasannya di Brasil kala itu, di mana akses terhadap siaran Liga Premier masih terbatas, eks kapten Wolves ini menyebutkan Wayne Rooney sebagai sosok yang diidolakannya. Sebuah pilihan yang menarik, mengingat Rooney adalah simbol determinasi dan semangat juang tanpa kompromi di Old Trafford.