Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... FOOTBALL ENTHUSIASTS

Just Persistence

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Apakah Kecintaan Masa Kecil Matheus Cunha Cukup untuk Mengatrol Prestasi Manchester United?

14 Juni 2025   20:08 Diperbarui: 16 Juni 2025   12:02 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matheus Cunha saat diperkenalkan sebagai pemain baru Manchester United. Sumber : www.manchestereveningnews.co.uk

Poin inilah yang kurang dimiliki Bruno Fernandes ketika dipasang di posisi tersebut, maupun Garnacho yang cenderung bermain melebar dan kadang terlalu statis. 

Dengan desas-desus Garnacho akan dilepas musim panas ini, maka Cunha akan saling mensubstitusi dengan Mason Mount untuk peran tersebut, memberikan fleksibilitas taktis yang sangat dibutuhkan Amorim.

Namun, tidak semua tentang Matheus Cunha adalah cerita indah. Ia juga memiliki kelemahan yang perlu menjadi perhatian serius Ruben Amorim: ego dan terkadang indisipliner. 

Seperti pemain Amerika Selatan kebanyakan, sosok Matheus Cunha juga tak luput dari permasalahan yang berkaitan dengan emosi di lapangan. Egonya cukup tinggi, baik secara teknis maupun non-teknis. 

Contoh nyatanya terjadi pada laga Wolves vs Ipswich Town 14 Desember 2024 lalu di mana timnya kalah 1-2. 

Rasa frustrasi pemain Brasil itu meluap dan memicu perkelahian antara beberapa anggota staf yang melibatkan kedua klub. Cunha terlihat menyikut wajah seorang penjaga keamanan Ipswich dan merampas kacamatanya. Dampaknya, ia diskors dua pertandingan dan mendapat denda 100.000 dollar.

Kemudian dari sisi teknis, gaya permainannya yang stylish dan cukup lama menahan bola, bisa menjadi satu perhatian tersendiri bagi Ruben Amorim. 

Sang pelatih memang tampaknya tidak saklek dalam urusan pass and move, memberikan kebebasan pada pemain kreatifnya, namun dalam beberapa kesempatan transisi negatif setelah kehilangan bola, Matheus Cunha masih kerap kedodoran. Ia sering terlambat melakukan pressing atau kembali ke posisinya. 

Peran dua gelandang tengah di belakangnya, serta wingback kiri yang sangat mungkin diisi Luke Shaw secara reguler, akan cukup krusial dalam kondisi ini. Mereka harus siap menutup ruang dan mengantisipasi jika Cunha kehilangan bola.

Meledak ataukah Terpental? Ujian Mentalitas di Teater Impian

Kepercayaan, jelas sangat ia dambakan dari seorang Ruben Amorim yang mendatangkannya sebagai rekrutan termahal pelatih Portugal sejauh ini di Manchester United. 

Sebuah investasi besar yang menuntut balasan setimpal. Namun perlu dicatat, Amorim juga sosok yang cukup sulit ditebak, seorang manajer yang tidak segan-segan membuat keputusan tegas demi kepentingan tim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun