Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... FOOTBALL ENTHUSIASTS

Just Persistence

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Apakah Kecintaan Masa Kecil Matheus Cunha Cukup untuk Mengatrol Prestasi Manchester United?

14 Juni 2025   20:08 Diperbarui: 16 Juni 2025   12:02 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matheus Cunha saat diperkenalkan sebagai pemain baru Manchester United. Sumber : www.manchestereveningnews.co.uk

Dalam sebuah wawancara dengan media United yang dikutip dari Reuters, Cunha mengungkapkan perasaannya.

"Sulit untuk menemukan cara menjelaskan klub ini kepada saya. Rumah saya tidak memiliki saluran untuk menonton Liga Premier. Rumah sepupu saya tidak memiliki saluran tersebut," ujarnya.

"Sulit untuk membicarakannya karena saya ingat seluruh skuad saat saya mulai menonton," katanya. "Di depan, (Wayne) Rooney, wow. Seseorang yang menurut saya memiliki banyak hal khusus dalam permainan saya, karena saya selalu memberikan segalanya." 

"Saya ingat dia adalah pemain nomor 10 dan semua orang menyukai keterampilan pemain yang mengenakan seragamnya, tetapi dia membawa lebih banyak lagi. Dia bergerak ke lapangan rumput (slide tackle) untuk mengambil bola, energi seperti ini dalam dirinya adalah contoh yang bagus."

Ada pesan tersirat yang cukup jelas dari kalimatnya ini, bahwa nomor punggung 10, di mana mungkin akan lowong jika Marcus Rashford berhasil dilego, adalah incarannya. Sebuah simbol, sebuah tanggung jawab. 

Secara posisi, Matheus Cunha memang sedikit mirip Wayne Rooney. Ia bukan tipe target man klasik yang hanya menunggu bola di kotak penalti, namun seorang striker yang bahkan bisa bermain di tengah lapangan untuk menjemput bola, membangun serangan, dan menciptakan ruang. 

Mungkin sosok yang paling mirip dengannya dalam sedekade terakhir, dengan etos kerja dan pergerakan fleksibel di lini depan, adalah Roberto Firmino, mantan bintang Liverpool. Ini bisa menjadi aset berharga bagi United yang kekurangan kreativitas di sepertiga akhir lapangan.

Tugas Berat di Formasi Amorim dan Sisi Lain Sang Pemain

Ruben Amorim jelas merupakan penganut setia skema 1-3-4-2-1, yang ditunjukkannya pula ketika menangani United mulai November 2024. Formasi ini mengandalkan soliditas di belakang dan mobilitas tinggi di lini tengah serta depan. 

Setelah meminjamkan Rashford ke Aston Villa di musim dingin, praktis pilihan sebagai penyerang tunggal jatuh pada Rasmus Hojlund maupun Joshua Zirkzee. Dua pemain di belakangnya, yang berperan sebagai attacking midfielder atau inside forward, bergantian ditempati oleh Bruno Fernandes, Alejandro Garnacho, Amad Diallo, dan Mason Mount.

Melihat geliat United yang sebentar lagi akan mendaratkan Bryan Mbeumo dari Brentford, dan berupaya keras merekrut seorang striker tambahan (namun masih ditolak oleh Viktor Gyokeres), besar kemungkinan Cunha akan bermain di pos belakang striker sebelah kiri. 

Ini adalah tempat bermain favoritnya saat membela Wolves, di mana ia berada tepat di belakang Jorgen Strand Larsen. Di posisi ini, Cunha bisa membantu double pivot di belakangnya untuk menumpuk pemain di lini tengah, menciptakan keunggulan jumlah, dan sekali mendapat bola dari rusuk lapangan, ia bisa membawanya ke depan dengan akselerasinya yang mengejutkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun