Alonso dikenal dengan preferensinya terhadap formasi 3-4-2-1 yang sukses besar ia terapkan di Bayer Leverkusen.
Formasi ini tentu sedikit berseberangan dengan habitus asli Trent sebagai bek kanan dalam formasi empat bek sejajar. Ia bukanlah seorang wing-back murni yang memiliki fokus utama pada naik-turun lapangan dengan intensitas tinggi.
Pengalaman Gareth Southgate di timnas Inggris yang mencoba mengakomodir Trent dalam formasi serupa nyatanya belum membuahkan hasil yang memuaskan. Trent terlihat kurang nyaman dan efektif dalam peran tersebut.
Apalagi jika Alonso memiliki keleluasaan untuk membeli pemain baru, bukan tidak mungkin ia akan mendatangkan wing-back kanan murni seperti Denzel Dumfries atau Jeremie Frimpong yang lebih sesuai dengan skemanya.Â
Selain itu, Alonso juga memiliki opsi lain seperti menggeser Federico Valverde ke posisi wing-back kanan. Nama Valverde bahkan bisa semakin mengemuka jadi pilihan jika Real Madrid berhasil mendatangkan Florian Wirtz, yang bisa mengurangi slot di lini tengah.
Tentu saja, ini hanyalah skenario spekulatif.Â
Alonso bisa saja beradaptasi dan menemukan cara untuk memaksimalkan potensi Trent dalam formasinya. Namun, ketidakpastian ini menjadi awan gelap yang sedikit menutupi potensi cerah kedatangan Trent di Madrid.
Pada akhirnya, keputusan Trent Alexander-Arnold untuk meninggalkan Liverpool memang menyisakan luka bagi para penggemar. Namun, tantangan baru di Real Madrid bisa menjadi babak yang menarik dalam kariernya.Â
Layaknya film sepak bola GOAL, jika jadi ke Madrid, masa depan Trent di Santiago Bernabeu menyimpan banyak tanda tanya. Apakah ia bisa sesukses Gavin Harris?
Merujuk pula pada nasib dua mantan punggawa The Reds, akankah ia menjadi sesukses Steve McManaman atau jadi flop seperti Michael Owen?
Waktu dan sepak bola akan menjawabnya. Yang pasti, kepergiannya dari Anfield akan selalu dikenang sebagai akhir dari sebuah era, dan awal dari petualangan baru yang penuh dengan potensi dan tantangan.
Dua trofi EPL dan satu trofi UCL sudah jadi persembahan gelar mayor terbaiknya bagi Liverpool. YNWA, Trent!