Bagaimana tidak, sosok 47 tahun tersebut merupakan panutan tentang kecintaan, kepemimpinan ,dan dedikasi terhadap sepakbola.Â
Tak sedikit pemain belakang Indonesia yang kini malang-melintang, mengidolakan pria yang juga pernah memperkuat PSPS Pekanbaru, Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, dan Perseba Bangkalan ini.
Libero Terbaik Era 1990-an
Mengenang sosok almarhum, tentu sangat melekat satu posisi dalam sepkbola yakni libero.
Bejo Sugiantoro dengan tinggi 1.76 cm mampu menjadi pemimpin di tengah tiga bek yang familiar dalam pakem 3-5-2 kala itu.
Di Persebaya, ada Mursyid Effendi maupun "Pace" Chairil Anwar yang menemaninya bersama beberapa legiun asing yang datang ke Surabaya.
Sedangkan di Timnas Indonesia, ia tak tergantikan kala memimpin lini belakang bersama Mursyid dan Nur'alim.
Sosok Libero yang diperankannya memang berkiblat pada ketenaran Franz Beckenbauer dan Franco Baresi di masanya. Di mana selain piawai bertahan, sekalinya mereka menggirng bola maju, maka akan menjadi sinyal bahaya bagi lawan.
Permainan lugas dan tackle keras nan bersih bisa dibandingkan dengan ketenangan Paolo Maldini. Kepalanya tetap dingin di lapangan kendati atmosfer laga berubah menjadi panas.
Sesekali dalam tendangan bebas, ia mengambil ancang-ancang jauh layaknya Roberto Carlos dan menghujamkan tembakan kaki kanan keras yang tak jarang berbiah angka.
Sungguh, di tengah kebintangan Kurniawan Dwi Yuliato, Uston Nawawi, maupun Aji Santoso saat itu, komponen terpenting skuad Indonesia yang pernah meraih Piala Kemerdekaan tahun 2000 adalah keberadaan Bejo Sugiantoro di lini belakang.