Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sampai Kapan Timnas Bergantung pada Throw-in Pratama Arhan?

22 Maret 2024   13:22 Diperbarui: 24 Maret 2024   15:00 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong, saat mendampingi timnya dalam laga Kualifikasi Piala Asia U23 2024 melawan Taiwan (9/9/2023). (Sumber: KOMPAS.com/Mochamad Sadheli)

Lihat saja, dari 11 pemain yang dinaturalisasi, plus Elkan Baggott yang memilih kewarganegaraan Indonesia dibanding Thailand, ada total 7 pemain bertahan. Mereka adalah Jordi Amat, Elkan, Sandy Walsh, Justin Hubner, Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, dan Jay Idzes.

Mungkin bisa di"alibi"kan karena stok pemain abroad berposisi penyerang terbatas, tetapi jika 7 pemain tadi tidak dibutuhkan, buat apa dinaturalisasi bukan? Ini memang karena Coach STY membangun timnya dari lini belakang. 

Ada pepatah sepak bola mengatakan, penyerangan bagus bisa memenangkan pertandingan, tetapi pertahanan yang bagus bisa memenangkan kompetisi. Wajah Timnas Indonesia saat ini belumlah selesai dari sketsa jangka panjang Coach STY!

Gelombang naturalisasi berikutnya adalah penjaga gawang, di mana akan menjadi kompetitor Ernando Ari, Nadeo, M. Riyandi, dan Adi Satryo. Cyrus Margono sudah selesai melengkapi dokumen "memilih" Indonesia sebagai kewarganegaraannya. Berikutnya ada kiper Dallas FC Maarten Paes yang siap untuk di naturalisasi.

Melihat hadirnya Jay Idzes yang begitu eksepsional di laga semalam, ini adalah tujuan STY untuk melakukan percepatan peningkatan kualitas di lini belakang. Rizky Ridho, Pratama Arhaan, Asnawi dan Yakob Sayuri akan mendapatkan transfer ilmu yang sangat berharga bagi skill mereka.

Shin Tae-yong, saat mendampingi timnya dalam laga Kualifikasi Piala Asia U23 2024 melawan Taiwan (9/9/2023). (Sumber: KOMPAS.com/Mochamad Sadheli)
Shin Tae-yong, saat mendampingi timnya dalam laga Kualifikasi Piala Asia U23 2024 melawan Taiwan (9/9/2023). (Sumber: KOMPAS.com/Mochamad Sadheli)

Proyeksi Lini Depan dan Ikatan Jangka Panjang STY

Melihat babak pertama semalam, dimana Hokky Caraka, Rafael Struick dan Witan Sulaeman kesulitan melakukan skema penyerangan, terlihat lini depan butuh strategi baru untuk melakukan serangan.

Gol Marselino Ferdinan ke gawang Irak pada Piala Asia 2023 lalu sebenarnya menunjukkan bagaimana pemain Indonesia bisa untuk melakukan progresi positif dengan bagus. Masalah yang menjadi catatan saya, adalah Coach STY tidak punya pemain kepercayaan di lini depan kecuali Rafael Struick.

Dua pemain di depan selain Struick selalu berganti nama. Ada Dendi Sulistyawan, Dimas Drajad, Hokky Caraka, Ramadhan Sananta, Witan, Egy, bahkan Marselino dan Yakob yang notabene bukan penyerang pernah didorong untuk membantu Struick di depan.

Dalam laga melawan Vietnam, fungsi utama penyerang Timnas Indonesia bagi Coach STY memang bukan mencetak gol, tetapi melakukan counter-pressing. Mereka yang dipasang bersama Struick adalah pelari cepat yang tidak segan melanggar bek lawan melakukan build-up. 

Mungkin inilah alasan taktis Coach STY tidak memanggil deretan penyerang flamboyan seperti Stefano Lilipaly dan Spaso.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun