Dalam produksi animasi, terutama dalam ekosistem kolaboratif, rantai pasokan (supply chain) tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan industri barang fisik lainnya seperti komoditas maupun manufaktur.
Dalam ranah animasi, File menggantikan bahan mentah, adanya gudang layout hingga render menggantikan pabrik, dan server cloud menggantikan truk dan gudang—tetapi kebutuhan akan koordinasi, konsistensi, dan kontrol tetap sama pentingnya.
Mengenali supply chain digital dan mengelola tantangannya secara proaktif dapat menjadi kunci untuk menghadirkan konten animasi yang sukses tepat waktu, sesuai anggaran, dan dengan integritas kreatif yang utuh. Hal semacam ini ke depannya dapat melahirkan Jumbo-Jumbo lainnya bagi insan perfilman animasi di Indonesia.
Sumber:
[1] Lima Tahun Perjalanan Kreatif Film Animasi Jumbo Karya Ryan Adriandhy dkk | tempo.co https://www.tempo.co/teroka/lima-tahun-perjalanan-kreatif-film-animasi-jumbo-karya-ryan-adriandhy-dkk-1227960
[2] Mengungkap Proses dan Tantangan dari Film Animasi "Jumbo" di Universitas Multimedia Nusantara https://www.tangselpos.id/detail/33600/mengungkap-proses-dan-tantangan-dari-film-animasi-jumbo-di-universitas-multimedia-nusantara
[3] RRI.co.id - Tantangan dalam Produksi Film Animasi “Jumbo” https://rri.co.id/hiburan/1320073/tantangan-dalam-produksi-film-animasi-jumbo
[4] Heydari, J., Chaharsooghi, S. K., & Alipour, L. (2009). Animation supply chain modelling and diagnosis: a case study in animation industry of Iran. International Journal of Business Performance and Supply Chain Modelling, 1(4), 319. doi:10.1504/ijbpscm.2009.033748
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI