Jika pembuatan aset dan animasi dikirimkan tepat waktu, ini tidak menutup kemungkinan adanya antrian render dan proses pascaproduksi yang berpotensi dapat menjadi hambatan jika tidak diperhitungkan dalam jadwal awal.
Rendering yang didistribusikan di berbagai fasilitas jasa render dengan spesifikasi tersendiri di tiap tempatnya juga dapat menimbulkan ketidakkonsistenan kecuali pengaturan render dikontrol dengan ketat. Ini membuat perusahaan pemangku utama, publisher, atau rumah produksi perlu memetakan bagaimana antisipasi efektivias untuk proses ini
14. Potensi Meremehkan Beban Masalah Administrasi
Proyek kolaboratif umumnya menimbulkan biaya tambahan administratif dalam bentuk rapat, dokumentasi, koordinasi, dan pemeriksaan silang hasil akhir (cross-checking quality control deliverables).
Banyak produser kreatif seringkali meremehkan banyaknya pekerjaan administratif yang diperlukan untuk menjaga semuanya tetap pada jalurnya dan seringkali hanya meminta proyek segera selesai tanpa paham prosesnya, yang berujung pada kelelahan studio vendor atau adanya langkah-langkah yang terlewatkan.
15. Kurangnya “Studio Admin” yang Terpusat
Salah satu solusi yang sering diusulkan untuk mengatasi masalah-masalah di atas adalah pembentukan studio administratif terpusat atau tim manajemen utama yang membidani proyek sebagai perpanjangan tangan para pemangku kepentingan.
Adanya tim ini akan sangat berguna dalam mengawasi penjadwalan, pelacakan aset, komunikasi antar-studio, dan jaminan kualitas, serta memastikan bahwa seluruh rantai pasokan kreatif beroperasi secara kohesif. Dengan bertindak sebagai otak konsorsium, studio ini dapat mengurangi sebagian besar hambatan terkait kolaborasi.
Adanya sistem semacam ini perlu dipahami setiap pemangku kepentingan baik rumah produksi utama, publisher, hingga dalam ranah tertentu investor agar informasi yang ada tetap dapat terukur dan tidak simpang siur.
Penutup