Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Brand Agency Owner

Pengamat Industri Kreatif. Pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Perbedaan Administrasi Bisnis Desainer Freelancer vs Studio

24 Februari 2025   15:15 Diperbarui: 26 Februari 2025   15:09 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah proyek desain, terkadang klien dapat menyewa jasa seorang desainer atau bahkan satu studio bergantung kompleksitas pengerjaan proyek. Sebagai entitas yang terbiasa pada dunia artistik dan juga komunikasi visual, terkadang ketika dihadapkan pada manajemen atau administrasi, para desainer maupun studio yang disewa akan memiliki kecondongan untuk memberikan sistem administrasi yang lebih fleksibel bahkan seadanya dengan harapan bahwa klien akan lebih terasa nyaman. 

Terkadang kesepahaman bisnis maupun administrasinya menjadi sebuah hal yang dapat menjadi masalah yang dapat berdampak kepada komunikasi proyek, berubahnya tatanan timeline hingga sistem hingga overheat biaya yang sangat tinggi. Hal-hal negatif tersebut tentunya tidak diinginkan oleh baik klien maupun desainer.

Bagaimana menyikapi kondisi semacam ini? 

Pada dasarnya pengelolaan administrasi bisnis memerlukan pengkondisian dan pemahaman khusus dari setiap entitas desainer. Mengelola bisnis desain baik interior, produk, maupun grafis secara personel sangat bervariasi antara freelancer dan studio desain, masing-masing menghadirkan tantangan dan peluang administratif bisnis yang unik.

Ilustrasi dunia industri kreatif. Sumber: monitor-industrial-ecosystems.ec.europa.eu
Ilustrasi dunia industri kreatif. Sumber: monitor-industrial-ecosystems.ec.europa.eu

Kondisi Entitas Bisnis

Secara entitas, seorang freelancer atau pekerja lepas umumnya bekerja secara mandiri, menangani semua aspek bisnis mereka sendiri, termasuk bagaimana akuisisi klien, manajemen proyek, dan tugas penataan keuangan. 

Adanya otonomi ini menawarkan fleksibilitas yang unik tetapi juga membutuhkan kemahiran dalam berbagai peran di luar desain, seperti kebutuhan akan ilmu pemasaran dan akuntansi. 

Freelancer sering kali mengkhususkan diri dalam bidang desain tertentu (spesialis), yang memungkinkan mereka untuk melayani pasar khusus secara efektif. Meskipun begitu, mereka mungkin dapat menghadapi keterbatasan saat mengelola proyek yang lebih besar yang menuntut keahlian yang lebih luas (general) atau waktu penyelesaian yang lebih cepat.

Sementara itu, sebuah studio desain umunya terdiri dari tim dengan keahlian yang beragam, yang memungkinkan untuk lebih dapat menangani proyek-proyek rumit yang membutuhkan berbagai keahlian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun