6. Sertakan Grafik Olahan Data yang Melampaui Kata-kata: Selain teks tertulis, adanya pertimbangan untuk menyertakan visual seperti bagan atau grafik yang secara efektif menggambarkan tren negatif atau meningkatnya dampak masalah dari waktu ke waktu akan sangat berguna untuk menggambarkan betapa urgennya masalah yang kita angkat. Bentuk sajian data statistik namun itu diolah kembali dalam bahasa kita untuk menyatakan gap masalah yang terjadi merupakan alat ampuh untuk presentasi yang baik. Hal ini dapat memberikan isyarat visual yang kuat terhadap urgensi yang ingin kita sampaikan.
7. Call to Action yang Mengarah pada Solusi yang Hendak Diajukan:Â Bagian urgensi masalah dalam sebuah karya ilmiah umumnya berada di bagian akhir dari latar belakang. Dalam hal ini, kita tidak hanya mendiagnosis masalahnya namun telah menekankan perlunya solusi. Dengan mendefinisikan secara efektif urgensi masalah karya ilmiah kita, kita tidak hanya dapat menarik perhatian pembaca tetapi juga meyakinkan mereka tentang pentingnya penelitian kita. Pada akhirnya, kita akan dapat meletakkan dasar bagi argumen kuat yang menyoroti pentingnya menemukan solusi. Dalam hal ini, ajakan yang mengarah pada perlunya menemukan solusi dapat menjadi bagian akhir yang manis dalam latar belakang yang kita ajukan.
Konklusi
Sebuah karya ilmiah adalah sebuah perjalanan menarik yang membahas pola pikir kita terhadap sebuah fenomena yang akhirnya membuat kita memberikan solusi. Pada dasarnya, dengan mendefinisikan secara efektif urgensi permasalahan karya ilmiah kita, kita dapat menarik perhatian pembaca, meyakinkan mereka tentang pentingnya penelitian kita, dan pada akhirnya memperkuat argumen kita secara keseluruhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI