Mohon tunggu...
Gregor Ferguso
Gregor Ferguso Mohon Tunggu... -

Semua yang saya tampilkan, menurut pengalaman dan hasil informasi yang telah saya cari dari sumber terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Bus Kok Ugal-Ugalan, Ada Apa dengan Sopir?

12 Desember 2018   16:29 Diperbarui: 12 Desember 2018   17:12 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Sopir bus ugal-ugalan adalah momok menakutkan bagi siapa saja yang hendak bepergian dengan mengandalkan jenis kendaraan tersebut. Bahkan saya pribadi serta kamu pernah menemukan sebuah berita tentang kecelakaan bus.

Lalu setelah kita menyimak berita cukup mendalam kita ketahui perkara itu bermula dari si pengemudi yang membawa bus melaju tanpa aturan. Fakta ini jelas menjadikan kita ragu-ragu untuk tetap menggunakan moda tranportasi tersebut.

Tetapi apa sih sebetulnya yang mendorong seorang sopir sampai nekat mengemudi secara ugal-ugalan?

Apa memang dasarnya ada jiwa balap, ya?

Atau karena dia merasa sudah kelewat handal dalam menyetir?

Daripada berasumsi yang aneh-aneh ada baiknya kita bahas latar belakang persoalan ini berdasarkan kumpulan informasi yang telah saya telusuri berikut ini.

Mengantuk Tapi Wajib Tunaikan Pekerjaan
Kenyataan di lapangan bekerja sebagai pengemudi bus sangat sulit untuk bisa menikmati tidur atau istirahat yang berkualitas. Orang-orang yang memilih karir sebagai sopir bus harusnya daya tahan serta metabolisme tubuh yang baik.

Setiap PO umumnya menyertakan dua tenaga sopir sehingga perjalanan pulang pergi yang berlangsung siang dan malam mereka dapat bergantian. Akan tetapi kesempatan beristirahat nantinya tetap dilakukan di dalam bus.

Pasti kamu tahu betapa kurangnya kualitas tidur di dalam bus. Apalagi seorang sopir harus tidur di tempat yang ala kadarnya saja bukan kursi dengan sandaran nyaman seperti para penumpang.

Alhasil setelah bangun pun rasa kantuk masih luar biasa terasa.

Meskti demikian tidak mungkin ia dapat melanjutkan tidur sementara tugas telah menanti. Jadi ia pun memaksakan diri. Sambil terkantuk-kantuk ia membawa kendaraan sehingga lajunya pun tak terkontrol dengan baik.

Jalan Kosong Cocok Untuk Tancap Gas
Selanjutnya kondisi jalanan pun menjadi salah satu pemicu melintasnya bus secara ugal-ugalan. Saat jalan sedang kosong maka sopir melihatnya sebagai kesempatan untuk mengalahkan waktu alias cepat sampai.

Dalam konsisi jalanan lengang atau longgar juga tak jarang kita jumpai banyak bus yang asik menyalip kendaraan di depannya. Tancap gas penuh, satu per satu kendaraan di libas habis.

Sopir kegirangan, sedangkan penumpang jantungan.

Belum lagi pengendara yang di salip atau yang sedang melaju kendaraan dari arah berlawanan. Mereka pun pasti ikut olah raga jantung. Memang ini baik untuk melatih reflek.

Sebentar... saya tarik kalimat tadi karena hal tindakan sopir bus semacam itu tidak ada baiknya sama sekali.

Resiko kecelakaan dengan kemungkinan adanya korban jiwa mengintai disana. Mengingat sebuah unit bus sanggup membawa penumpanng dalam jumlah besar maka seyogyanya para sopir tidak mengendarainya melewati batas maksimal kecepatan.

Di jalanan umum biasanya armada bus tidak boleh melaju di atas kecepatan 50 km/jam.

Menyikapi hal ini kebanyakan PO telah menempelkan stiker di bagian belakang bus bertuliskan informasi kontak untuk melaporkan bila ada tenaga pengemudi mereka yang mengendarai terlampau cepat.

Sopir Emosional Tidak Terima Disalip
Dari sejumlah artikel yang saya baca diantara penyebab bus ugal-ugalan salah satunya adalah karena sang Sopir emosional sehingga tidak terima saat disalip. Dengan demikian ia pun menginjak gas lebih dalam untuk mengejar kembali.

Tapi karena jalanan umum bukan sirkuit balapan maka tindakan itu sungguh tak pantas ditiru. Bahkan seorang pembalap profesional pun tidak akan membawa emosinya kala mengemudi.

Namun itulah kenyataannya. Masih banyak sopir bus meresahkan berseliweran di sekitar kita. Menyikapi hal ini saat kita sedang menumpang di unit bus ugal-ugalan. Ada baiknya kita tak segan-segan menegur langsung.

Kemudian jika kita di posisi pengemudi lain (sesama pengguna jalan) cobalah untuk memberi peringatan kepada sopir bus agar lebih berhati-hati. Baik dengan membunyikan klakson atau menyalakan lampu tembak.

Jadi Masih Amankah Moda Transportasi Bus Saat Ini?
Menjawab pertanyaan itu mungkin masih bisa kita katakan aman. Pasalnya di luar sana masih banyak PO handal yang didukung oleh para sopir profesional. Toh, jika suatu perusahaan agen bus membiarkan sopirnya ugal-ugalan mereka akan kehilangan pelanggan.

Jadi saya rasa mereka tidak akan berhenti untuk berupaya memberikan pelayanan memuaskan kepada para pelanggannya.

Kita bisa mendapatkan bus aman sepaket dengan sopir  yang bisa diandalkan. Kita hanya dituntut lebih cermat dalam memilihnya. Karena itu cobalah cari refrensi sebanyak-banyaknya.

Salah satu tempat dimana anda bisa mendapatkan sejumlah referensi adalah di Pusatsewabus.com. Saya sendiri sering memanfaatkan website ini saat sedang mencari layanan sewa bus pariwisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun