Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Paria Hutan, Tanaman Pahit yang Jadi Primadona Herbal

7 Oktober 2025   08:55 Diperbarui: 7 Oktober 2025   17:47 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah paria hutan muda, rasanya pahit, warna hijau, bentuk bulat, mini dan bergerigi (dok foto: Gregorius Nafanu)

Paria hutan, atau dikenal juga dengan nama Momordica charantia var. wild, sering disebut “pare liar” untuk dibedakan dari pare atau paria yang biasa kita tanam di kebun. 

Bentuknya lebih kecil, kulitnya bergerigi tajam, dan rasanya jauh lebih pahit dibandingkan pare kebun.

Namun di balik rasa getirnya, paria hutan menyimpan segudang manfaat kesehatan yang telah dibuktikan berbagai riset ilmiah.

Justru karena kepahitannya itulah, tanaman ini menjadi incaran dunia medis dan penggemar herbal alami.

Sekilas morfologi dan cara hidup paria hutan

Berbeda dari paria budidaya yang cenderung panjang dan gemuk, paria hutan memiliki ukuran mini dengan panjang rata-rata hanya 3–6 cm. 

Warna kulitnya hijau tua saat muda dan berubah menjadi oranye terang ketika matang. Bentuknya yang pendek ini bukan tanpa alasan. 

Karena tumbuh liar tanpa campur tangan manusia, paria hutan beradaptasi dengan kondisi alam yang keras. Tnah berbatu, sinar matahari ekstrem, dan minim air. 

Adaptasi ini membuat pertumbuhannya lebih lambat dan ukurannya kecil, tetapi konsentrasi senyawa fitokimia di dalamnya justru jauh lebih tinggi.

Manfaat si mini bergerigi bagi kesehatan

Kadar kepahitan paria hutan berasal dari senyawa aktif bernama momordisin, charantin, dan vicine. 

Ketiga zat ini berperan sebagai antidiabetes alami karena membantu menurunkan kadar gula darah secara signifikan. 

Paria hutan jika sudah tua, buah berubah warna dan pecah sehingga bijinya jatuh untuk tumbuh lagi (dok foto: wikipedia.org)
Paria hutan jika sudah tua, buah berubah warna dan pecah sehingga bijinya jatuh untuk tumbuh lagi (dok foto: wikipedia.org)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun