Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Paria Hutan, Tanaman Pahit yang Jadi Primadona Herbal

7 Oktober 2025   08:55 Diperbarui: 7 Oktober 2025   17:47 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah paria hutan muda, rasanya pahit, warna hijau, bentuk bulat, mini dan bergerigi (dok foto: Gregorius Nafanu)

Mereka percaya bahwa “semakin pahit, semakin manjur.” Kini, keyakinan tersebut justru mendapat dukungan ilmiah dari berbagai riset modern.

Daun dan bunga paria hutan juga sering dimanfaatkan sebagai obat herbal (dok foto: Gregorius Nafanu)
Daun dan bunga paria hutan juga sering dimanfaatkan sebagai obat herbal (dok foto: Gregorius Nafanu)

Efek negatif jika berlebihan

Meski memiliki banyak manfaat, konsumsi paria hutan tetap harus diperhatikan dosisnya. 

Kandungan aktifnya yang tinggi bisa menyebabkan hipoglikemia jika dikonsumsi berlebihan, terutama bagi penderita diabetes yang juga mengonsumsi obat penurun gula darah.

Manfataa ekologis

Secara ekologis, paria hutan juga berperan penting bagi keanekaragaman hayati. 

Tumbuh merambat di hutan-hutan tropis dan tepi sungai, tanaman ini menjadi sumber pakan bagi lebah dan burung pemakan buah kecil.

Dengan segala manfaatnya, paria hutan bisa disebut “permata pahit” dari alam. Meskipun kecil dan tak menarik secara visual, kandungan gizinya luar biasa. 

Tanaman paria hutan, bisa tumbuh dimana saja asal dapat temapt yang cocok, termasuk memanjat dinding rumah (dok foto: Gregorius Nafanu)
Tanaman paria hutan, bisa tumbuh dimana saja asal dapat temapt yang cocok, termasuk memanjat dinding rumah (dok foto: Gregorius Nafanu)

Rasa pahit yang sering dihindari justru menjadi kunci kekuatan penyembuhan alami yang diakui dunia medis.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun