Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Paria Hutan, Tanaman Pahit yang Jadi Primadona Herbal

7 Oktober 2025   08:55 Diperbarui: 7 Oktober 2025   17:47 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah paria hutan muda, rasanya pahit, warna hijau, bentuk bulat, mini dan bergerigi (dok foto: Gregorius Nafanu)

Dalam penelitian yang dimuat di Phytotherapy Research, ekstrak buah paria liar mampu mempercepat regenerasi sel hati setelah paparan toksin.

Proses percepatan regenerasi ini dianggap baik untuk penderita gangguan fungsi hati atau mereka yang sering mengonsumsi makanan berlemak tinggi.

Selain sebagai antidiabetes dan detoksifikasi, paria hutan juga dikenal memiliki efek antikanker. 

Studi dari Asian Pacific Journal of Cancer Prevention menyebutkan bahwa senyawa triterpenoid dalam paria liar mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara, prostat, dan pankreas. 

Mekanismenya terjadi melalui proses apoptosis, yaitu penghancuran alami sel abnormal tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.

Riset lain menunjukkan bahwa ekstrak paria hutan efektif sebagai antibakteri dan antivirus alami. 

Dalam pengujian laboratorium, senyawa protease inhibitor yang terkandung di dalamnya dapat menghambat aktivitas  herpes simplex. 

Karena itulah, di beberapa negara Asia, paria hutan sering dijadikan bahan suplemen herbal untuk memperkuat sistem imun dan menangkal infeksi.

Selain buahnya, daun dan biji paria hutan juga memiliki manfaat luar biasa. Daun mudanya sering dijadikan rebusan untuk mengatasi demam, cacingan, dan tekanan darah tinggi. 

Biji paria hutan mengandung lektin yang berfungsi sebagai pengontrol nafsu makan alami dan membantu pembakaran lemak tubuh.

Menariknya, masyarakat tradisional di berbagai daerah Indonesia telah lama memanfaatkan paria hutan sebagai jamu pahit untuk menjaga stamina. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun