Dalam penelitian yang dimuat di Phytotherapy Research, ekstrak buah paria liar mampu mempercepat regenerasi sel hati setelah paparan toksin.
Proses percepatan regenerasi ini dianggap baik untuk penderita gangguan fungsi hati atau mereka yang sering mengonsumsi makanan berlemak tinggi.
Selain sebagai antidiabetes dan detoksifikasi, paria hutan juga dikenal memiliki efek antikanker.Â
Studi dari Asian Pacific Journal of Cancer Prevention menyebutkan bahwa senyawa triterpenoid dalam paria liar mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara, prostat, dan pankreas.Â
Mekanismenya terjadi melalui proses apoptosis, yaitu penghancuran alami sel abnormal tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Riset lain menunjukkan bahwa ekstrak paria hutan efektif sebagai antibakteri dan antivirus alami.Â
Dalam pengujian laboratorium, senyawa protease inhibitor yang terkandung di dalamnya dapat menghambat aktivitas  herpes simplex.Â
Karena itulah, di beberapa negara Asia, paria hutan sering dijadikan bahan suplemen herbal untuk memperkuat sistem imun dan menangkal infeksi.
Selain buahnya, daun dan biji paria hutan juga memiliki manfaat luar biasa. Daun mudanya sering dijadikan rebusan untuk mengatasi demam, cacingan, dan tekanan darah tinggi.Â
Biji paria hutan mengandung lektin yang berfungsi sebagai pengontrol nafsu makan alami dan membantu pembakaran lemak tubuh.
Menariknya, masyarakat tradisional di berbagai daerah Indonesia telah lama memanfaatkan paria hutan sebagai jamu pahit untuk menjaga stamina.Â