Petani pun dituntut beradaptasi dengan kondisi alam yang semakin sulit diprediksi.Â
Hari Petani Nasional 2025 menjadi pengingat bahwa sektor pertanian bukan hanya soal produksi pangan, melainkan juga soal kedaulatan bangsa.Â
Tanpa petani yang sejahtera, cita-cita swasembada pangan hanya akan menjadi retorika.
Beberapa solusi yang perlu dilakukan
Solusi nyata harus mengedepankan keberpihakan pada petani kecil. Mulai dari harga yang adil, akses pupuk dan permodalan yang mudah, hingga kebijakan yang melindungi lahan pertanian.Â
Lebih dari itu, membangun minat generasi muda untuk kembali mencintai pertanian juga harus menjadi prioritas.
Dengan momentum ini maka semua pihak, baik pemerintah, akademisi, swasta, maupun masyarakat luas, ditantang untuk memberikan kontribusi nyata.Â
Petani tidak boleh terus-menerus menjadi korban kebijakan yang timpang.
Refleksi Hari Petani Nasional 24 September 2025 seharusnya menjadi alarm keras bahwa tanpa perbaikan serius, dilema pertanian Indonesia akan terus berulang.Â
Harapannya, peringatan ini tidak hanya jadi seremoni, tetapi menjadi titik balik menuju pertanian yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI